Semarang, Gatra.com - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) melepas 644 Mahasiswa untuk melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL) di wilayah Kendal, Ungaran, serta Semarang kota dan sekitarnya.
Peserta PPL itu adalah mahasiswa semester gasal tahun akademik 2019-2020. Mereka melakukan PPL selama dua bulan, terhitung mulai 26 Juli hingga 26 September.
Dalam sambutannya, Dekan FITK Raharjo menyampaikan kepada praktikan untuk meningkatkan kecerdasan sosial melalui PPL. "Jangan sekali-kali menyakiti guru pamong karena guru pamong yang lebih berpengalaman harus dihormati, mahasiswa yang harus berkonsultasi kepada guru pamong. Hal ini adalah etika dari kecerdasan sosial," kata Raharjo.
Selain kecerdasan sosial, Raharjo juga menekankan praktikan agar dapat tampil dengan baik. "Mahasiswa itu kan orang elite, jadi penampilannya harus dijaga dengan tampil baik dan beraroma wangi. Itu sudah keharusan," ujarnya.
Tak hanya itu, Raharjo juga meminta kepada pihak sekolah untuk tidak meninggalkan peserta PPL saat ditugaskan di sekolah masing-masing. Hal itu ia lakukan lantaran melihat pengalaman dari tahun kemarin guru pamong meninggalkan peserta PPL tanpa dipantau.
"Saya berharap guru pamong benar-benar memantau mahasiswa agar menjadi guru yang profesional," katanya.
Sementara itu, Kepala Micro-Teaching, Agus Setiono menyatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan peserta PPL dengan sepenuhnya. Artinya praktikan harus mematuhi segala peraturan yang ada di sekolah tersebut. "Hal ini merupakan keputusan bersama bahwa kami telah menyerahkan mahasiswa PPL sepenuhnya, jadi apa pun peraturannya harus ditaati," kata Agus.
Agus berharap praktikan setelah melakukan PPL nantinya dapat menjadi guru yang berkarakter dan profesional. "Harapan saya, peserta dapat dibina dan dibimbing agar menjadi guru profesional dan mengusai bidangnya masing-masing," ucapnya.