Home Milenial Laboratorium Bisnis SMK Melahirkan Wirausaha Muda

Laboratorium Bisnis SMK Melahirkan Wirausaha Muda

Magelang, Gatra.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Muntilan memiliki program unggulan kelas wirausaha. Laboratorium bisnis yang mendidik siswa menjadi pengusaha muda.

Kelas wirausaha memiliki 55 siswa pilihan dari jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ), otomatisasi dan tata kelola perkantoran (OTKP), dan perbankan syariah (PBS).

Jumarsih guru pembimbing kelas wirausaha mengatakan, siswa dibimbing untuk mulai membuka usaha sejak masih sekolah. “Ini bukan jurusan formal. Siswa tetap belajar sesuai jurusan, tapi diberi materi tambahan soal manajemen bisnis.

Tim kelas wirausaha bahkan membuka warung bakso dan memproduksi sabun cuci piring sebagai sarana siswa mempraktekan ilmunya. Warung bakso jamur buka setiap Jumat di lingkungan masjid dekat sekolah, pukul 09.00-14.00.

Menyasar jemaah salat Jumat, bakso jamur yang modal awalnya Rp 1 juta kini beromzet Rp 650 setiap kali buka. “Siswa yang berjualan digilir setiap minggu. Tidak hanya jualan, mereka juga membuat bakso sendiri.”

Tidak hanya di sekolah, siswa kelas wirausaha juga didorong membuka usaha sendiri di rumah. Sebulan sekali mereka melaporkan perkembangan usaha dan menerima evaluasi dari tim guru pembimbing.

"Warung bakso itu hanya sekedar motivasi kita di sini. Di rumah mereka harus punya omzet sendiri baik melalui usaha offline maupun online.

Siswa kelas wirausaha SMK Muhammadiyah 2, Riski tahun ini meraih peringkat pertama nasional omzet tertinggi usaha mandiri siswa binaan The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO).

Berdasarkan laporan keuangan September 2018 hingga Juni 2019, warung angkringan dan penjualan VCD milik Riski meraup omzet Rp 155 juta dengan untung bersih Rp 25 juta.

Menempati lokasi strategis dekat pasar tradisional, Riski membuka usahanya mulai pukul 04.00 hingga pukul 19.00. Pada jam sekolah, angkringan dan warung VCD dijaga orang tua Riski.

Jumarsih mengatakan, kelas wirausaha berawal dari Program Pencetak Wirausaha (PPW) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional bekerja sama dengan SEAMEO Regional Open Lerning Center (SEAMOLEC).

SMK Muhammadiyah 2 Muntilan terpilih dia 114 sekolah pelaksana program dan satu-satunya di Kabupaten Magelang dan Eks-Karesidenan Kedu. Tahun 2019 sekolah ini melaporkan omzet Rp 449.749.999 dengan laba Rp 103.250.000.

SEAMAEO adalah lembaga antar-pemerintah di Asia Tenggara yang mempromosikan kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan SEAMOLEC membantu negara anggota untuk mencari solusi meningkatkan kualitas manusia melalui pendidikan terbuka jarak jauh.

Di Indonesia, Universitas Terbuka ditunjuk sebagai pembimbing sekaligus pelaksana program-program. Selain kelas wirausaha, SEAMOLEC juga memiliki program artificial intelligence (AI) dan pendidikan di daerah terpencil.

1509