Tebo, Gatra.com - Salah seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) yang diduga ditahan di Polda Jambi adalah bernama Suni. Bocah yang diperkirakan masih berusia belasan tahun ini ternyata pernah menghantarkan Kabupaten Tebo juara lomba film pendek di tingkat nasional.
"Anak saya Suni yang main film pendek kemarin. Informasinya ikut ditahan di Polda Jambi," kata ayah Suni, Sril pada Gatra.com, Sabtu (27/7) lalu.
Sril mengatakan sekitar tiga tahun yang lalu Suni dan sejumlah anak-anak SAD diajak bermain film pendek oleh guru dan siswa SMAN 3 Tebo. Pengambilan gambar atau shooting video untuk film pendek tersebut dilaksanakan di pemukiman mereka di Simpang Stop, Desa Muara Kilis, Kacamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi. "Waktu itu saya juga ikut langsung dalam peran film pendek itu," ujar Sril.
Ditahannya Suni di Polda Jambi membuat Sril dan istrinya berasa sedih. Begitu juga kakak dan adik Suni. "Anak saya itu masih anak-anak sekali. Ndak tahu seperti apa nasibnya sekarang ini," ujar Sril sambil mengatakan jika sudah beberapa hari ini istrinya jarang makan karena memikirkan anaknya.
Prestasi yang pernah diraih Suni ini dibenarkan oleh guru SMAN 3 Tebo, Rizki Niko Wahyuni. "Tidak nyangka kalau Suni ikut ditahan. Anaknya pintar dan baik sekali," kata Niko, Senin (29/7).
Niko bercerita, tahun 2016 lalu dia bersama siswa SMAN 3 Tebo menggarap film pendek di pemukiman SAD Desa Muara Kilis Kacamatan Tengah Ilir. Film pendek yang mengisahkan tentang perjuangan seorang anak pedalaman untuk mendapatkan pendidikan itu, pemeran utamanya adalah Suni. "Waktu itu, kita sampai nginap (berkemah) di pemukiman SAD untuk pengambilan gambar (video)," kata Niko lagi.
Alhasil, film pendek tersebut berhasil meraih juara pertama pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Tebo. "Film yang kita garap berjudul Suny. Judul itu adalah nama Suni. Durasi sekitar 5 menit. Film itu yang membuat kita menjadi duta Tebo dan berlomba pada ajang yang sama di tingkat provinsi," ujarnya.
Tidak disangka dengan peralatan seadanya dan pada tahun yang sama, Kabupaten Tebo berhasil meraih juara pertama lomba film pendek tingkat provinsi. "Kemudian kita diikutkan pada lomba film pendek tingkat nasional di Manado. Alhamdulillah, kita berhasil meraih juara dua. Juara yang kita raih itu tidak lepas dari peran Suni dan warga SAD di Muara Kilis," ujar Niko.