Jakarta, Gatra.com - Insiden sistem eror PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang terjadi pada Sabtu (20/7) lalu, mengakibatkan terjadinya perubahan saldo. Salah satunya ialah penambahan jumlah saldo pada rekening nasabah.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri, Hary Gunardi, mengatakannya di Gedung Ombudsman, Jakarta, Senin (29/7), setidaknya ada 2.600 nasabah yang mengalami penambahan saldo. Namun, baru sebesar 90% nasabah yang telah mengembalikan uangnya.
"Sisanya itu tinggal 10% dan kita sudah melakukan berbagai pendekatan ke nasabah tersebut," kata Hary.
Pendekatan yang dimaksud ialah bukan dengan cara menarik uang dengan sistem yang dimiliki oleh Bank Mandiri. Melainkan, dengan cara menghubungi nasabah dan menjelaskan berbagai informasi agar mereka sadar dan mau mengembalikannya.
"Harus nasabah yang mengembalikan. Karena, bagaimana pun juga kan, rekening itu milik nasabah," jelasnya.
Sementara itu, Hary juga menjelaskan bahwa tidak akan ada sanksi yang akan diberikan kepada nasabah terkait kasus ini. "Nggak boleh dong kasih sanksi ke nasabah, karena ini bukan kesalahan mereka," ujarnya.
Sementara itu, dari 10% nasabah yang belum mengembalikan, Bank Mandiri masih berisiko mengalami kerugian, setidaknya kurang dari Rp10 miliar.