Jakarta, Gatra.com - Pada tahun ini Kementerian Pariwisata merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari 20 juta menjadi 18 juta kunjungan wisman. Menurut Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Calendar of Events, Esthy Reko Astuti, penurunan target tersebut sudah dianggap tepat.
"Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu jumlah kunjungan wisman mencapai 15,8 juta. Sementara tahun ini target wisman kan awalnya 20 juta. Kita lihat kalau dari 15,8 ke 20 juta itu kan kenaikannya besar, akhirnya direvisi tahun ini sekitar 18 juta," ujar Esthy usai mengisi acara "Capturing Moments Calendar of Events" Kementerian Pariwisata di Jakarta Pusat, Senin (29/7).
Ia mengatakan penurunan target wisman tahun 2019 disebabkan oleh faktor eksternal, bukan karena merosotnya kinerja Kemenpar. "Jadi bukan karena tidak ada effort, tapi karena terjadinya bencana, tahun lalu dan sebelumnya. Akhirnya Kemenpar merevisi menjadi 18 juta kunjungan wisman," ucapnya.
Menurutnya Kemenpar telah berupaya mengendalikan dampak bencana alam yang terjadi di Indonesia terhadap pariwisata nasional seperti memperhatikan TIC (Tourist Information Centre), dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, serta menggelontorkan dana promosi untuk recovery objek wisata.
Ia menambahkan sinergi antar pelaku wisata seperti Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media (ABCGM) sangat diperlukan untuk mendorong tercapainya target kunjungan wisman 2019.
"Kalau kita sama-sama mungkin bisa. Karena kita punya potensi destinasi, dan punya banyak atraksi (Calender of Event) yang bisa menggenjot kunjungan wisman," pungkasnya.