Jakarta, Gatra.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berhasil menghadirkan lebih dari 2.000 pengguna teknologi blockchain dari seluruh dunia pada penyelenggaraan Global Blockchain Summit 2019, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (29/7).
Wakil Ketua Kadin Bidang Logistik dan Rantai Pasok, Rico Rustombi menyebutkan lebih dari 1.500 peserta Global Blockchain Summit berasal dari luar negeri dan sisanya berasal dari Indonesia.
"Pada seminar hari ini, dihadiri lebih dari 2.000 pengguna blockchain. (Sebanyak) 1.500 dari luar negeri, utamanya dari China, Hong Kong, Korea, Singapura, Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah. Nah 500-nya ini yang masih sangat sedikit dari lokal," ujar Rico saat konferensi press Global Blockchain Summit 2019, di Jakarta, Senin (29/7).
Lebih lanjut, Rico mengatakan bahwa Indonesia adalah pangsa yang besar bagi pelaku bisnis luar negeri untuk mengembangkan usaha dan memperbanyak jaringan blockchainnya. Tidak hanya itu, bonus demografi Indonesia, menurutnya punya daya tarik sendiri bagi para tamu undangan.
"Indonesia sebagai pangsa yang besar, bonus demografi juga. Ini juga untuk bisnis matching mereka. Kira-kira elaborasi apa yang akan mereka lakukan dengan perusahaan Indonesia," katanya.
Mengenai sedikitnya tamu Indonesia yang hadir, Rico menyebutkan bahwa belum banyak pengusaha Indonesia yang sadar akan manfaat blockchain bagi usaha di Indonesia.
"Saya harap, besok, Selasa (30/7) akan lebih banyak pengusaha-pengusaha Indonesia yang hadir. Karena pada dasarnya, teknologi blockchain ini sangat penting untuk mengembangkan perekonomian negara kita," terangnya.
Seminar yang digelar selama dua hari ini, sambung Rico, akan dimanfaatkan sebagai sarana pertukaran informasi dan sharing informasi dari pelaku usaha di dunia blockchain. Untuk diketahui, blockchain sendiri merupakan sebuah teknologi yang mampu menyediakan dan mencatat transaksi digital.