Wina, Gatra.com - Iran menghadiri pertemuan darurat dengan beberapa negara yang terlibat kesepakatan nuklir 2015. Negara tersebut menyatakan, tetap berkomitmen melanggar perjanjian nuklir apabila Eropa tidak menyelamatkannya dari sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat.
“Suasananya konstruktif. Diskusi itu bagus. Saya tidak bisa mengatakan, kami telah menyelesaikan segalanya. Saya katakan, ada banyak komitmen,” kata perunding nuklir senior Iran, Abbas Araqchi, seperti dikutip Reuters, Minggu (28/7).
Negara yang terlibat dalam kesepakatan nuklir seperti Inggris, Jerman, Prancis, Rusia dan Cina bertemu dengan Iran untuk membahas ketegangan antara Iran dan negara barat. Pertemuan itu juga membahas konflik di laut dan pelanggaran Teheran terhadap perjanjian nuklir.
Eropa menilai, pelanggaran kesepakatan nuklir yang mengancam Iran akan meningkatkan ketegangan hubungannya dengan AS. Bahkan, jika terus dibiarkan, akan memicu perang.
Pihak yang terlibat dalam kesepakatan mengaku telah berusaha untuk menyelamatkan Iran, sejak AS keluar dari perjanjian dan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Teheran. Namun, upaya mereka untuk melindungi perdagangan minyak Iran sejauh ini tidak menghasilkan apa pun.
Baru-baru ini, Teheran menindaklanjuti ancamannya untuk meningkatkan kegiatan nuklirnya yang melanggar perjanjian."Seperti yang telah kami katakan, kami akan terus mengurangi komitmen kami. Terutama seputar kesepakatan, sampai Eropa mengamankan kepentingan Iran di bawah kesepakatan, " ucap Araqchi.
Sejauh ini, Iran telah melanggar kesepakatan nuklir dengan menyimpan uraniumnya yang seharusnya tak melebihi batas kemurnian 3,67%. Mereka sengaja menentang peringatan Eropa untuk tetap berpegang pada kesepakatan itu meskipun ada sanksi AS.