London, Gatra.com – Salah seorang menteri senior mengatakan pada Minggu (28/7), bahwa pemerintah Inggris sedang berasumsi apabila Uni Eropa (UE) tidak akan menegosiasikan kembali kesepakatan Brexit dan sedang dalam persiapan untuk meninggalkan blok Eropa pada 31 Oktober tanpa kesepakatan.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada hari Rabu berjanji untuk melaksanakan Brexit menjadi kenyataan pada akhir Oktober. Ia juga berencana untuk mencari kesepakatan baru dengan UE karena telah berulang kali kesepakatan tersebut ditolak, demikian dilansir dari Reuters.
Pendukung Brexit terkemuka Michael Gove menulis di koran Sunday Times, bahwa pemerintah akan melakukan "upaya intensif" untuk mengamankan kesepakatan yang lebih baik dari UE. "Kami masih berharap mereka akan berubah pikiran, tetapi kami harus beroperasi dengan asumsi bahwa mereka tidak akan. Jika tidak ada kesepakatan, kami harus memastikan kalau kami sudah siap," tulis Gove.
The Sunday Times melaporkan, Dominic Cummings sebagai dalang di balik kampanye referendum 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa dan sekarang menjadi pembantu senior Johnson. Ia mengatakan pada pertemuan penasihat perdana menteri, bahwa Ia telah ditugaskan untuk memberikan Brexit dengan cara apa pun yang diperlukan.
Johnson telah membentuk "kabinet perang" dari enam menteri senior untuk membuat keputusan tentang Brexit dan sedang mempersiapkan anggaran darurat tanpa kesepakatan pada minggu ke-7 Oktober.
“Saat hari pertama saya di kantor, saya menugaskan para pejabat untuk segera mengidentifikasi, di mana lebih banyak uang perlu diinvestasikan untuk membuat Inggris siap sepenuhnya untuk pergi pada 31 Oktober untuk sebuah kesepakatan. Minggu depan, saya akan mengumumkan dana tambahan yang signifikan untuk melakukan hal itu. Rencananya, uang tersebut mencakup pendanaan 500 perwira di perbatasan yang masih baru,” tulis Menteri Keuangan, Sajid Javid di Sunday Telegraph.
"Kita tidak bisa hanya memanaskan ulang hidangan yang telah dikirim kembali dan berharap itu akan membuatnya lebih enak. Kita membutuhkan pendekatan baru dan hubungan yang berbeda, lebih kritis," tulis Gove.
Anggota parlemen dari Partai Oposisi dan Partai Konservatif yang memerintah telah mengancam untuk mencoba dan menghalangi Johnson membawa Inggris keluar dari UE tanpa kesepakatan.
Surat kabar Observer melaporkan, mantan Menteri Keuangan Philip Hammond, yang mundur minggu lalu sebelum Johnson menjabat, mengadakan pembicaraan dengan oposisi Partai Buruh tentang cara menghentikan Brexit yang tidak disetujui.
Pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn mengatakan, bahwa partainya akan melakukan apa saja untuk mencegah negara meninggalkan UE tanpa kesepakatan.
Meskipun Johnson bersikukuh, ia tidak akan mengadakan pemilihan sebelum Brexit. Partai Konservatifnya tidak memiliki mayoritas di parlemen dan berada di bawah ancaman suara ketidakpercayaan pada parlemen itu.