Home Milenial Mempercantik Taman Bunga di Desa Transmigran

Mempercantik Taman Bunga di Desa Transmigran

Kubu Raya, Gatra.com – Sejak dibuka pada 2018 lalu, objek wisata taman bunga Rasau Jaya Tiga (Rajati) Flower Garden menjadi tujuan wisata warga Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sayangnya kurangnya promosi membuat tujuan wisata ini belum optimal memberi pendapatan bagi desa.

Destinasi di Desa Rasau Jaya Tiga, Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya, berada di Jalan Rasau Jaya arah Pelabuhan Rasau. Dari kantor kecamatan Rasau Jaya dibutuhkan waktu kurang dari 15 menit.

Atas undangan Univesitas Gadjah Mada (UGM), rombongan wartawan Daerah Istimewa Yogyakarta berkesempatan menyambangi objek wisata itu pada Sabtu (27/7) akhir pekan lalu. Kunjungan digelar saat mahasiswa sedang melaksanakan kuliah kerja nyata-pembelajaran pengabdian masyarakat (KKN-PPM) di sana.

“Taman ini hadir di akhir 2018. Sempat menjadi tujuan utama liburan warga sekitar, tapi kurangnya promosi dan atraksi menjadikan taman ini kurang optimal memberi pemasukan bagi desa,” jelas koordinator mahasiswa KKN-PPM kelompok 008, Monika Listania Yuliandari.

ugm
Rajati Flower Garden, Rasau Jaya, Kubu Raya, Kalbar. (GATRA/Kukuh Setyono/ft)

Baca Juga: Menggali Potensi Wisata Desa Panas Bumi Pangalengan

Ia mengatakan, dalam rencana kerja timnya, Rajati Flower Garden akan dikembangkan melalui atraksi serta menambah jenis bunga baru,dan spot-spot foto. Selain itu, ada upaya merintis bersama warga untuk memproduksi cenderamata khas Rajati sebagai tambahan pemasukan.

“Kami mencoba menduplikasi taman bunga di Bantul untuk di sini. Salah satunya dengan menambah varietas tanaman seperti bibit bunga matahari dan beberapa spot foto yang instagramble,” kata mahasiswi Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik UGM ini.

Mahasiswa UGM mengelar KKN sejak 26 Juni sampai 28 Agustus 2019. Sebanyak 27 mahasiswa melaksanakan program pengabdian masyarakat di dua desa yaitu Rasau Jaya Satu dan Rsasu Jaya Tiga bertemakan ‘Revitalisasi Kawasan Transmigrasi’. Mereka fokus pada empat bidang yaitu peningkatan kapasitas SDM, pembangunan berkelanjutan, agroindustri 4.0, dan revitalisasi kesehatan.

Pemulihan kawasan wisata ini merupakan satu rangkaian dari tujuh program kunci KKN UGM tersebut. Dalam paparan, ada tiga program prioritas mereka yakni pemurnian air, pemetaan desa sebagai basis pembangunan wilayah, dan pariwisata.

Baca Juga: Mekar Saat Lebaran, Taman Bunga di Pesisir Bantul Siap Sambut Wisatawan

“Masih berhubungan dengan pariwisata, kami juga memberikan pelatihan membatik bagi warga Rasau Jaya. Kami ingin mengembangkan pola nanas dan jagung sebagai motif khas Rasau,” ujar Monika.

Adapun penjernihan air, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ahmad Agus Setiawan menerangkan bahwa program ini digelar karena kualitas air masyarakat Rasau Jaya tidak layak pakai.

“Air Sungai Rasau Jaya yang menjadi sumber utama berwarna merah kecokelatan dengan kadar total suspended solid (TSS) 232 mg/L dan pH yang mencapai angka 3–4,” katanya.

Dimotori mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Fuad Atthoriq, UGM mmemberikan solusi dengan membuat penjernih air sungai yang dapat menurunkan kadar TSS menjadi 68 mg/L dengan pH 6-6,5 lewat bahan kimia Poly-Alumunium Cloride (PAC) dan pH Up. Alhasil air layak digunakan untuk aktivitas mandi, cuci, dan kakus.

ugm
Rajati Flower Garden, Rasau Jaya, Kubu Raya, Kalbar. (GATRA/Kukuh Setyono/ft)

Baca Juga: Menteri Susi Ingin Mahasiswa KKN Berdayakan Nelayan

Camat Rasau Jaya, Suhartono, bilang bahwa taman bunga itu hasil inisiasi para pemuda Rasau Jaya Tiga yang prihatin karena lahan kosong di depan kantor desa dijadikan area pembuangan sampah.

“Awalnya taman itu untuk memperindah suasana saja. Tapi karena diminati akhirnya sekalian dikembangkan dengan menambahkan sarana wisata air berupa perahu bebek kayuh,” jelasnya.

Kawasan transmigrasi Rasau Jaya dibuka pada 1970 dan didominasi transmigran asal Jawa Timur. Dua tahun terakhir, Rasau Jaya menjadi daerah tujuan KKN mahasiswa UGM. Suharsono, yang menyebut lahir di Mojokerto, Jawa Timur, ini menilai kegiatan KKN mahasiswa di desanya menghadirkan energi positif dalam pembangunan.

Ide-ide kreatif dan gagasan mereka diharapkan mampu menjadikan Rajati Flower Garden sebagai objek wisata unggulan Kalimantan Barat, khususnya Pontianak. “Manajemen pengelolaan destinasi wisata sangat kami butuhkan sebagai modal menjadi desa mandiri,” katanya.

 

1300