Tebo, Gatra.com - Sepekan lebih sejumlah anggota Suku Anak Dalam (SAD) pimpinan Temenggung Apung dan Temenggung Tupang Besak ditahan di Polda Jambi. Namun sejauh ini belum satupun tim terpadu mengunjungi kedua kelompok tersebut.
"Belum ada yang datang atau menghubungi saya usai penangkapan kemarin," kata Temenggung Tupang Besak saat dijumpai Gatra.com di Simpang Stop Desa Muara Kilis Kacamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo, Sabtu (27/7) kemarin.
Dikatakan Tupang jika saat ini dirinya sangat khawatir dengan kondisi warganya yang ditahan di Polda Jambi, "Mau melihat ke sana (Polda) takut, juga saya ndak tahu caranya bisa agar bisa menjenguk saudara saya di sana," kata Tupang.
Penjelasan Tupang ini sedikit berbeda dengan penjelasan Temenggung Apung. Dia mengatakan jika pihak kepolisian dari Polsek Tengah Ilir pernah datang mengunjungi dirinya. "Polisi itu cuma kasih tahu kalau ada warga saya yang ditangkap. Cuma sekali itulah dia datang kemari. Sampai sekarang belum ada yang datang lagi kemari," kata Apung.
Tupang dan Apung sangat berharap kepada pemerintah agar membantu proses penanganan hukum terhadap warga mereka yang saat ini masih ditahan di Polda Jambi. "Saya minta penanganannya dibedakan. Orang dalam (SAD) dengan orang luar harus dibedakan. Sebab orang dalam dimanfaatkan oleh orang luar," kata Apung.
Diketahui, beberapa hari lalu Polda Jambi mengamankan anggota dan pengurus kelompok tani Serikat Mandiri Batanghari (SMB) di Distrik VIII PT Wirakarya Sakti (WKS), Jambi. Dari puluhan orang yang diamankan tersebut, ada sekitar 6 orang warga SAD di bawah pimpinan Temenggung Apung dan Temenggung Tupang Besak.