Aceh Besar, Gatra.com - Pemuda Aceh Besar sangat menyayangkan atas sikap Bupati Aceh Besar yang meminta pihak maskapai untuk menghentikan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda pada hari raya Idul Adha dan Idulfitri.
“Kami sangat prihatin dan menyayangkan atas keluarnya imbauan Bupati Aceh Besar bernomor 451/3442/2019 tentang menghentikan aktivitas penerbangan saat hari raya mulai pukul 00.00-12.00 WIB,” kata Fakhrurazi selaku Inisiator Forum NGOPI Pemuda Aceh Besar.
Peryataan itu terungkap pada Forum Diskusi Ngobrol Pagi (NGOPI) Pemuda Aceh Besar, Ahad (28/7) di salah satu warung kopi di Aceh Besar. Pada forum diskusi yang bertema "Menguji Esensi Kebijakan Bupati Terhadap Pembangunan Aceh Besar" tersebut melahirkan dua rekomendasi.
Dalam pertemuan itu, pemuda Aceh Besar menilai kebijakan itu tidak ada esensinya terhadap kemajuan pembangunan di Aceh Besar. Selain itu, imbauan tersebut tidak menjawab segala persoalan dan permasalahan kronis yang dihadapi oleh masyarakat Aceh Besar.
"Kalau alasannya menghormati Idul Adha, maka baiknya Bupati Aceh Besar melakukan kurban sebanyak-banyaknya dan dibagikan kepada fakir miskin di Aceh Besar dan kalau alasannya Syariat Islam maka Bupati Aceh Besar harus menutup bandara setiap kali Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), termasuk setiap Jumat,” ungkap dia.
Padahal, kata dia, alangkah baiknya jika Bupati Aceh Besar fokus pada janji-janji kampanyenya dulu yang hingga saat ini belum terealisasi serta fokus pada kerjanya sebagai pemimpin daerah yang memimpin dan mengarahkan pembangunan untuk kemajuan daerah.
“Selain itu, anggota forum menilai imbauan ini upaya Mawardi Ali selaku Bupati Aceh Besar dalam melakukan penggalihan isu atas retaknya hubungan dengan Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk Husaini (Waled),” papar dia.
Seperti diketahui bersama, retaknya hubungan Bupati dan Wakil Bupati mengakibatkan konflik di dinas dan badan pemerintahan daerah Aceh Besar, sehingga makin lambannya kinerja Pemkab.
“Untuk itu, pemuda Aceh Besar akan menyurati PT Angkasa Pura II selaku otoritas pelaksana Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda untuk tidak mematuhi imbauan Bupati dan menjalankan operasional Bandara pada Idul Adha nanti seperti biasa," ujar Fakhrurazi.
Hal itu dinilai karena imbauan Bupati Aceh Besar tidak merepresentatifkan kemauan masyarakat Aceh Besar, sehingga selaku forum diskusi yang bersifat terbuka.
“Kami menolak imbauan Bupati Aceh Besar. Selain itu, Forum diskusi NGOPI Pemuda Aceh Besar mengaku malu atas kebijakan Bupati Aceh Besar yang tidak berlandaskan logika dan akal sehat,” tegasnya.
Hadir pada diskusi perdana NGOPI Pemuda Aceh Besar tokoh-tokoh muda Aceh Besar seperti Husaini Arsyad pengusaha Muda Aceh Besar/KADIN Aceh, Radhi Darmansyah (Akademisi, Praktisi), Juanda Djamal (Anggota DPRK terpilih), perwakilan Mahasiswa dan perwakilan komunitas lainnya.