Moskow, Gatra.com - Kepolisian Moskow telah menangkap lebih dari 1000 orang dalam aksi unjuk rasa. Hal ini merupakan sebuah tindakan keras terbesar sepanjang tahun ini.
Dilansir BBC, Minggu (28/7), menurut keterangan pihak kepolisian, terdapat sekitar 3.500 orang dalam aksi yang digelara pada Sabtu (27/7) kemarin. Sebanyak 700 orang di antaranya adalah jurnalis yang mencoba melaporkan aksi.
Aksi ini memprotes adanya tindakan diskriminasi pada kandidat oposisi pada pemilihan lokal. Pihak oposisi mengatakan bahwa mereka didiskriminasikan karena alasan politik.
Baca juga: Ratusan Warga Moskow Unjuk Rasa Tuntut Keadilan bagi Jurnalis
Pada saat aksi itu berlangsung, para pengunjuk rasa diseret menjauh dari balai kota oleh petugas keaman menggunakan tongkat pemukul.
Sebelumnya, pada Sabtu (20/7), lebih dari 20.000 orang Rusia turun ke jalan untuk menuntut pemilihan yang adil. Aksi ini mengakibatkan belasan orang ditangkap. Selain itu, terdapat beberapa kandidat dari pihak oposisi yang dilarang mengikuti pemilihan dan telah ditahan pada 8 September 2018 lalu. Ada sekitar 30 kandidat yang didiskualifikasi dikarenakan tidak mampu mengumpulkan tanda tangan yang valid untuk maju.
Menurut pemerintah setempat, setidaknya 1.074 penangkapan dilakukan pada aksi yang dilarang itu. Sementara para pengawas melaporkan ada 1.127 penahanan.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, menyebut demonstrasi itu sebagai ancaman keamanan dan penangkapan ini dilakukannya untuk menjaga ketertiban umum.
Baca juga: Rusia Tampik Tuduhan Barat Soal Campur Tangan di Pemilu Eropa
Para pendukung oposisi merasa sangat marah pada cara yang dijalankan pemerintah kota serta cara yang digunakan oleh partai United Rusia sebagai penguasa.
Pemimpin oposisi Alexei Navalny yang juga sering mengkritik Presiden Vladimir Putin, dipenjara selama 30 hari sejak Rabu (24/7), setelah menyerukan untuk menggelar aksi demonstrasi pada Sabtu (27/7) yang sebenarnya dilarang pemerintah.
Putin sedang dalam perjalanan ke Laut Baltik pada Sabtu untuk menyelam menggunakan kapal selam. "Ada banyak masalah di Bumi, jadi untuk mengurangi jumlah mereka kita harus naik dan turun ke bawah," katanya.