Banyuwangi, Gatra.com - Indonesia dikenal negeri penghasil kopi. Selain unggul secara kuantitas, kualitas kopi asal Indonesia merupakan yang terbaik di bumi ini.
Namun sayang, anugrah alam ini tidak dibarengi oleh konsumsi seduh kopi oleh masyarakatnya. Hal ini diungkapkan oleh Setiawan subekti pemilik sanggar Genjah Arum.
"Negara kita penghasil kopi tapi konsumsi kopi paling rendah di dunia. Paling rendah di bandingkan negara penghasil kopi lainnya," katanya ketika ditemui Gatra.com, di Sanggarnya, Desa Kamiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/07).
Kondisi demikian, menurut Iwan Subekti sapaan akrabnya, disebabkan oleh masih dominannya cara pandang masyarakat Indonesia mengenai kopi yang harus hitam dan pahit.
"Jadinya sampe hari ini mindset kopi itu hitam dan pahit. Lah untuk mendapatkan hitam dan pahit itu tidak harus kopi. Bisa jagung bisa beras," tambanya.
Terlebih, lanjut Iwan, bila dibandingkan dengan negara yang tidak memiliki kebun kopi seperti Jepang dan Finladia, Indonesia tertinggal sangat jauh dalam hal konsumsi kopi.
Jepang misalnya, setahun rata-rata per kapitanya bisa menghabiskan 5 kilo kopi dalam satu tahun. Sementara itu, Amerika Serikat 8 kg pertahun untuk satu orang. Bahkan, per orang di Finlandia bisa menghabiskan 25 kg kopi dalam satu tahun atau setara dengan 2 kg per bulannya.
"Finlandia 25 kg. Berarti satu bulan itu 2 kg bayangkan. Kita itu baru satu tahun baru satu kilo," jelasnya.
Lebih lanjut, pemilik kopi dengan brand Kopai Osing ini menambahkan, dampak lain mindset masyarakat tentang kopi pahit menjadikan minum kopi lebih disenangi dicampur gula, susu atau cream.
Akibatnya, ujar Iwan, terkadang "temannya" kopi itulah yang menyebabkan kopi menjadi kurang sehat. "Jadinya minum kopi pake gula, cream, susu. Yang bikin tidak sehat itu temennya kopi," ucapnya.
Di samping itu, orang yang didampuk sebagai pencicip aroma rasa kopu di kedai Starbucks ini menambahkan, akibat dari pola pikir yang masih beranggapan kopi itu hitam dan pahit menjadikan masyarakat cenderung banyak mengkonsumsi gula.
"Di Jepang, Taiwan rata-rata gulanya 3 gram. Kita di sini 8 gram. Karena mindset kita kopi hitam dan pahit," katanya lagi.