Pekanbaru, Gatra.com - Dukungan yang diraih Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari sejumlah pengurus Partai Golkar di tingkat Kabupaten/Kota di Riau merupakan pertanda melemahnya pengaruh Ketua DPD I Partai Golkar di Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Menurut pengamat politik Universitas Riau, Tito Handoko, jika Arsyadjuliandi Rachman memiliki pengaruh yang kuat di jajaran pengurus Partai Golkar di Riau, maka perbedaan dukungan antara DPD I dengan DPD II Partai Golkar tidak akan terjadi.
"Mestinya pengurus Golkar di Riau bisa satu persepsi menghadapi Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, ini kan enggak," katanya kepada Gatra.com, Sabtu (27/7).
Kalau ingin menunjukkan kesolidan organisasi jelang dimulainya Munas kata Tito, pengurus Partai Golkar di tingkat provinsi harus cepat mengambil tindakan.
"Jika tidak dilakukan konsolidasi, maka publik juga akan bisa mempersepsikan bahwa Golkar di Riau memang retak," ujarnya.
Berbeda dengan sejumlah pengurus Partai Golkar di level kabupaten/kota, DPD I Partai Golkar Riau menyatakan dukungannya untuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dukungan tersebut diutarakan langsung oleh Ketua Golkar Riau Arsyadjuliandi Rachman. Hal senada juga diutarakan Ketua Pemenangan Pemilu (PP) Partai Golkar untuk wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Idris Laena.
Adapun Munas Partai Golkar rencananya bakal dilaksanakan di penghujung tahun 2019. Selain Bamsoet dan Airlangga, beberapa kader Partai Golkar diyakini bakal ikut meramaikan kontestasi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar itu. Katakanlah Ridwan Hisyam.
Mengalirnya dukungan untuk Bamsoet dari Riau muncul setelah sejumlah pimpinan DPD II Partai Golkar menyambangi calon ketua umum Partai Golkar itu. Adapun pimpinan Golkar yang menemui Bamsoet antara lain; Ketua DPD II Golkar Pekanbaru, Sahril, Ketua DPD II Golkar Dumai,Timo Kipda, Ketua DPD II Golkar Meranti, Musdar dan Ketua DPD II Golkar Kampar, Ahmad Fikri.