Jakarta, Gatra.com- Public Relations dan Project Manager Zero Waste Indonesia, Amanda Zahro Marsono mengatakan, perkembangan sustainable fashion mengalami kemajuan. Mulai banyak masyarakat yang peduli kelestarian alam. Salah satunya melalui pemilihan bahan pakaian yang ramah lingkungan. 

"Masyarakat harus juga paham dengan pemilihan bahan pakaian seperti polyester, spandex dan nilon dimana terdapat plastik dalam ketiga bahan tersebut. Bayangkan ketika mencuci pakaian dengan ketiga bahan tersebut, maka melepaskan mikroplastik ke air, lalu dimakan oleh ikan dan ikannya dikonsumsi oleh manusia," ujarnya seusai talkshow bertema "Fashion dan Sustainable Travelling" di DBS Bank Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7).

Dalam penerapan sustainable fashion, penukaran baju bukanlah tahapan pertama yang harus dijalankan. Amanda menyampaikan, ada enam tahapan dari penerapan sustainable fashion yang bisa diikuti oleh masyarakat luas, sehingga meminimalkan limbah tekstil.

"Ada enam tahapan yang dapat diterapkan dalam sustainable fashion yaitu menggunakan pakaian yang sudah dimiliki, kemudian bisa meminjam pakaian, lalu tahapan ketiga adalah tukar baju. Tahapan selanjutnya adalah membeli pakaian bekas. Kemudian menjahit pakaian sendiri dan membeli baju adalah pilihan terakhir yang bisa dilakukan, apabila memang ada kebutuhan mendesak," ujarnya.

Melalui hal tersebut, Amanda mengatakan, masyarakat bisa menjadi manusia yang bijak ketika membeli dan menggunakan pakaian. Terutama peduli terhadap lingkungan sekitar. 

Ia berharap, nantinya pelaku industri memahami bahan tekstil untuk membuat pakaian, sehingga menggunakan bahan yang tidak mencemari alam.