Palembang, Gatra.com – Pemanfaatan limbah sawit (limbah decanter) dengan menggunakan teknologi mososa akan menghasilkan pakan ternak dan pupuk organik. Dengan teknologi ini, pakan serta pupuk organik yang dihasilkan lebih murah hingga 60% dan berkualitas SNI.
Pemilik hak paten teknologi Mososa saat kunjungan Bupati Musi Banyuasin pada Gebyar Pajak Daerah 2019, di Desa Tanjung Agung Barat, Kecamatan Lais, Selasa (23/7) Hary Agus Wibowo mengatakan formulasi yang dipergunakan bisa berasal dari bekicot, keoing atau cacing, dan unsur tanaman seperti daun pisang, enceng gondok, rumput-rumputan dan daun sawit.
“Bahan bisa diperoleh dari masyarakat. Demplot percontohannya, telah ada, teknologi mososa berbasis limbah solid sawit menjadi pakan dengan harga yang lebih terjangkau. Jika di pasaran harga pakan Rp8.000-Rp10.000, namun teknologi ini menghasilkan pakan bisa dijangkau Rp3.500-Rp5.000,” terangnya, Sabtu (27/7)
Pengembangan pemanfaatan teknologi akan mampu menjadi lapangan kerja bagi masyarakat terutama jika mendapatkan dukungan perusahaan. Untuk membangun usaha dalam skala industri, kata Hary membutuhkan pembangunan pabrik senilai Rp500 miliar. “Penggunaan teknologi ini pun bisa diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat dengan dukungan dana sosial perusahaan,” pungkasnya.
Bupati Muba, Dodi Reza Alex mengatakan pemanfaatan teknologi ini sangat bisa dikembangkan terutama di kecamatan Lais dengan tingkat kemiskinan yang paling tinggi. Pengembangan potensi lokal akan sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat, terutama yang berasal dari tanaman sawit.
“Pohon sawit yang sudah tumbang bisa diolah dengan teknologi tepat guna, misalnya menjadi nira untuk gula sawit. Apalagi, proyek peremajaan sawit di Muba menghasilkan puluhan ribu batang kelapa sawit yang dibiarkan membusuk, ataupun menjadi sarang kumbang. Semakin banyak bagian sawit dimanfaatkan, akan semakin mensejahterakan masyarakat,” ungkapnya.