Jakarta, Gatra.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma'ruf Amin mengingatkan kepada khalayak bahwa tujuan dari MUI adalah melayani umat (khadimul ummah) dan menjadi mitra pemerintah (shadiqul hukumah).
"Oleh karena itu, ini ibarat rel. Tentu kita tidak boleh keluar dari rel itu. Karena majelis ulama ini ada relnya ada tujuannya, sehingga tidak boleh berjalan di luar rel," tegasnya melalui sambutannya dalam Tasyakuran Milad MUI ke-44 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (27/7).
Menurutnya, tujuan tersebut sudah digariakan dalam Musyawarah Nasional (Munas) MUI sebelumnya.
Kyai Ma'ruf mempersilahkan anggotanya membawa nama selain MUI apabila tidak mengikuti rel yang telah ditetapkan.
"Kalau ingin diluar aturan-aturan panduan-panduan makan jangan pakai nama Majelis Ulama Indonesia," ujarnya.
Kemudian, Ia menegaskan bahwa kedepannya kemitraan antara MUI dan pemerintah harus diperkuat.
Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengatakan, terjalinnya hubungan baik antara pemerintah (umara) dan ulama sangatlah penting.
"Berkat pandangan-pandangan majelis ulama kita menjakankan negeri ini dengan sebaik-baiknya. Prof maruf amin dari ulama menjadi umara atau dua-duanya dipegang. Nanti sulit ini umara," selorohnya.