Home Milenial PVMBG: Erupsi Gunung Tangkubanparahu Tidak Sampai Bandung

PVMBG: Erupsi Gunung Tangkubanparahu Tidak Sampai Bandung

Bandung, Gatra.com - Erupsi Gunung Tangkubanparahu, bukan erupsi besar. Meski masyarakat tetap diimbau untuk tidak berada di radius 500 meter dari bibir kawah. 
“Erupsi Gunung Tangkubanparahu adalah erupsi freatik yang berarti erupsi tidak melibatkan magma segar,” kata Kasubid Mitigasi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamal Syahbana, Sabtu (27/7).

Devy mengatakan, erupsi diduga disebabkan berkurangnya air tanah akibat perubahan musim, sehingga air tanah yang ada mudah terpanaskan, dan sifatnya erupsi pendek.

"Erupsi yang keluar bukan dari produk magma yang baru. Kondisi ini bisa terjadi kapan pun," katanya di Ruang Monitoring PVMBG.

Dia menambahkan, erupsi macam ini bisa juga terjadi di Gunung Papandayan dan Gunung Dieng.

Lantaran semburan asapnya bukan dari magma segar, lanjut Devy, maka erupsinya tidak terlalu besar. Bahkan, abu yang dikeluarkan pun tidak sampai ke Kota Bandung.

Dampak dari erupsi tersebut hanya ada terlihat di sekitar kawah.

"Abu terjauh hanya sampai ke Jayagairi. Abu juga berbahaya untuk pernapasan," imbuhnya.

Meski bukan erupsi besar, namun Devy menyebutkan adanya peningkatan kandungan gas vulkanik Hydrogen Sulfide (H2S) dan Sulfur Dioksida (SO2). Keduanya sangat beracun dan mematikan. Peningkatan kandungan gas tersebut, lanjutnya sudah terdeteksi sejak 10 Juli lalu.

"Tanggal 13 Juli kemarin, kandungan gas vulkanik semakin meningkat. Namun dari hasil pengukuran konsentrasi gas tersebut cenderung menurun pada pukul 12.00 WIB," ucapnya.

Devy mengatakan, pengukuran gas terakhir yang dilakukan pada 21 Juli kemarin menunjukkan konsentrasi gas masih berfluktuasi dan cenderung menurun.

Sebagai informasi, Gunung Tangkubanperahu mengalami erupsi pada pukul 15.48 WIB, pada Jumat sore kemarin (26/7). Kolom abu setinggi 200 meter di atas puncak terekam kamera.

55

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR