Jakarta, Gatra.com - Nanas Indonesia terus merambah berbagai negara dan volume ekspornya terus meningkat cukup signifikan dalam 4,5 tahun terakhir. Kali ini, nanas Indonesia tembus pasar Argentina.
"Setiap tahun terus meningkat, ini terlihat dari catatan 2013, 174 ribu ton meningkat menjadi 229 ribu ton pada tahun 2018," kta Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Kariyasa, Sabtu (27/7).
Ekspor buah nanas dalam 4,5 tahun terus meningkat, bahkan mencapai 31,27%, atau rata-rata 8,65% per tahun. Ekspor ini meningkat setelah pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program terobosan yang sangat strategis.
Menurut Kariyasa, pangsa ekspor nanas juga lebih besar jika dibandingkan komoditas buah lain, yakni 41,36% terhadap total nilai ekspor produk hortikultura yang mencapai 84,48%.
Bahkan, lanjut Kariyasa, data ekspor tahun 2018 menunjukkan ada sebanyak 76 negara yang menjadi tujuan ekspor nenas Indonesia. Salah satunya adalah Hong Kong yang memiliki pangsa 24,4% dari total ekspor nenas Indonesia.
"Negara tujuan berikutnya adalah Korea dengan pangsa pasar 15,8%, Taiwan 9,25%, Cina 6,85%, dan Jepang 4,27%. Selain itu, Indonesia juga mengekspor produk nenas ke Argentina namun dengan pangsa yang masih kecil 0,15%," katanya dalam keterangan tertulis.
Meski demikian, kata Kariyasa, pada awal tahun ini, pangsa ekspor produk nenas ke Argentina terus mengalmi peningkatan hingga menjadi 2,0%. Secara umum, volume ekspor hortikultura ke Argentina meningkat 7,5 ribu ton dari angka sebelumnya sekitar 5,4 ribu ton.
"Perkembangan ini menunjukkan bahwa ada potensi besar untuk meningkatkan ekspor produk hortikultura ke Argentina. Tentu peluang ekspor nanas kita juga masih terbuka lebar, mengingat produksi nenas dalam negeri cenderung meningkat," katanya.
Sekadar diketahui, rata-rata produksi nenas Indonesia dalam tiga tahun terakhir meningkat 14,58% per tahun. Padahal angka sebelumnya hanya 1,40 juta ton. Kemudian pada tahun 2018 angkanya menjadi 1,81 juta ton per tahun.
"Lampung merupakan sentra produksi nenas dengan pangsa 32,8%, disusul Jabar 11,4%, Sumut 10,9%, Jateng dan Jatim dengan pangsa masing-masing sekitar 8%," katanya.
Kariyasa menambahkan, saat ini Indonesia juga berpeluang memperluas negara tujuan ekspor produk hortikultura lainnya, seperti manggis, mangga, pisang, dan salak ke Argentina. Apalagi, baru-baru ini Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bertemu dengan Presiden Argentina, Mauricio Macri, di Istana Kepresidenan di Buenos Aires.
Dalam kunjungannya, Amran membicarakan peluang dan upaya untuk meningkatkan ekspsor kedua negara secara signifikan pada tahun-tahun mendatang. Kunjungan ini juga sebagai tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Argentina Mauricio Macri di Istana Bogor, Jawa Barat pada 26 Juni 2019.
"Di sisi lain, kami juga terus mempermudah proses ekspor dan perbaikan sistem layanan karantina, membangun kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan budaya, serta peningkatan efisiensi biaya produksi dan daya saing melalui modernisasi pertanian," katanya.