Baghdad, Gatra.com - Amerika Serikat (AS) sangat berhati-hati melakukan negosiasi perdamaian dengan Afganistan untuk mengakhir perang yang telah berlangsung selama 18 tahun di negara tersebut.
Hal itu disampaikan Kelapa Staf Gabungan AS, Jenderal Joseph Dunford menyusul pertemuan Presiden Afganistan dengan tim negosiator AS beberapa waktu lalu.
"Kami semua optimis namum hati-hati, dalam arti bahwa Duta Besar Khalilzad sekarang melakukan sesuatu yang belum pernah kami lihat selama kami di tugaskan ke Afghanistan," ujar Dunford seperti dikutip Reuters, Jumat (26/7).
Pasukan koalisi pimpinan AS berjanji menarik pasukan dari Afganistan jika Taliban memberikan jaminan keamanan. AS juga meminta Taliban tidak menjadikan Afganistan sebagai surga bagi para kelompok teroris pasca penarikan pasukan.
Dunford menyampaikan, ada beberapa faktor yang membuat dirinya yakin akan ada peluang yang terbuka untuk melakukan dialog dan rekonsiliasi antar-Afghanistan.
"Ada pernyataan yang sangat positif yang keluar dari Islamabad, tentang terjadinya rekonsiliasi, kata Dunford. Dia membuat pernyataan kepada sekelompok kecil wartawan di Baghdad setelah mengunjungi Kabul pada hari Rabu dan Kamis lalu.
Sekitar 14.000 tentara AS telah ditempatkan di Afghanistan sebagai bagian dari misi NATO yang dipimpin AS untuk melatih, membantu, dan memberi nasihat kepada pasukan Afghanistan serta untuk melakukan operasi anti-terorisme.