Lombok Barat, Gatra.com- Dianggap sukses pengelolaan destinasi yang menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan, Desa Sesaot Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) masuk nominasi 37 besar penilaian penghargaan nasional "Indonesia Sustainable Tourism Award" atau ISTA Tahun 2019.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi mengatakan, selain kompetisi, ISTA merupakan ajang motivasi. Apalagi penilaian destinasi Sustainable Tourism Observatory (STO) memiliki banyak indikator. Ada sekitar 104 indikator yang menjadi penilaian. Selain itu, harus berkolaborasi dengan berbagai kepentingan dan stakeholder untuk membantu tata kelola. 

" Alhamdulillah sesaat setelah mendaftar mengikuti ISTA, masuk nominasi ke 37 untuk menjadi calon juara. Untuk itu komponen stakeholder ke depan harus membantu dalam tata kelolanya," katanya saat penerimaan tim assesor dari Kementrian Pariwisata, Jumat (26/7).

Ispan optimis akan juara. Meskipun ia mengakui banyak pesaing di pulau jawa yang sudah berpuluh tahun menata dan mengembangkan destinasi wisata. "Ini baru pertama mengikuti. Jika tidak mendapatkan yang terbaik tapi kita mendapatkan tata kelola dan dampak ekonominya, "pungkas ispan.

Ketua Tim penilai Yatna Supriyatna yang juga tenaga ahli lingkungan menjelaskan, telah menetapkan 37 destinasi terbaik wisata dari 300 seluruh Indonesia. Selanjutnya akan dipilih dan diverifikasi menjadi 17. Kemudian akan dipilih lagi menjadi terbaik satu, dua, tiga, dan empat.

Yatna juga menyebut beberapa indikator penilaian. Pertama mengenai tata kelola. Kemudian seputar dampak ekonomi masyarakat dengan keberadaan destinasi, budaya dan terakhir adalah pengelolaan lingkungan.

Ia menambahkan, kalau sudah masuk nominasi ke-37, harus terus dibina dan dikembangkan. Terutama mengenai support access-nya. Seluruh destinasi, sebagian besar dari desa. "Hampir 70% [merupakan] pengelolaan dari Desa," jelasnya.