Home Politik Puan : Keluarga Bu Mega dan Pak Prabowo Dekat dari Dulu

Puan : Keluarga Bu Mega dan Pak Prabowo Dekat dari Dulu

Semarang, Gatra.com - Puan Maharani mengungkapkan seberapa dekat hubungan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto. Termasuk saat perjamuan nasi goreng di kediaman Teuku Umar, Rabu (27/7), kemarin, yang terlihat begitu hangat.

Menurut Puan, hubungan keluarga Megawati dengan Prabowo sangat dekat dari pertama kenal. Bahkan, diantara mereka  sudah terjalin kedekatan sejak lama. Perbedaan pandangan politik tidak menyurutkan silaturahmi kedua keluarga tersebut.

"Hubungan keluarga Bu Mega dan Pak Prabowo baik-baik saja. Makan bersama bukti keakraban beliau-beliau," kata Puan, seusai mengisi Seminar Kebudayaan di Universitas Diponegoro Semarang, Jumat (26/7).

Bahkan, kata Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia itu, undangan makan nasi goreng oleh Megawati di kediaman Teuku Umar, sudah lama dinanti Prabowo sejak lama.

"Pak Prabowo sudah dari lama mengharapkan untuk diundang ke Teuku Umar untuk makan nasi goreng.  Jadi, Bu Mega membuatkan nasi goreng pakai bakwan, pakai ayam goreng, pakai rempela ati, sama telor dadar," kata Puan.

Puan juga menilai jika pertemuan kedua tokoh politik nasional itu sebagai silaturahmi politik pasca-pemilu 2019. Keduanya mempertontonkan budaya politik yang patut ditiru semua politisi di Indonesia. "Bahwa silaturahmi politik itu dinamis, tapi ini juga sekaligus silaturahni kekeluargaan," katanya.

"Kita pernah bersama-sama (koalisi), hanya memang karena ada perbedaan pilihan politik selama lima tahunan, itu bukan berarti kita tidak berkomunikasi dan bersilaturahmi," ujarnya.

Dia juga tak menampik kemungkinan pembicaraan keduanya terkait kompromi politik pada strtuktur pemerintahan yang dimenangi koalisi PDIP. Bisa jadi, Gerindra dan koalisinya melakukan pendekatan politik.

"Kemungkinannya, ya itu kita lihat nanti.  Yang pasti, semuanya insyallah sudah bisa bersama sama, bersatu membangun bangsa ini ke depan, semoga politik Indonesia sudah menjadi cair, sudah menjadi Indonesia kembali," kata Puan.

685