Bogor, Gatra.com - Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan), Fadjry Djufry, mengatakan, pada 2020 pihaknya fokus menyiapkan dan mengerahkan inovasi dan tekonolog untuk mendukung kebijakan dan program strategis Kementan yakni swasembada pangan.
Fadjry dalam keterangan tertulis menyampaikan, Balitbangtan akan menyiapkan berbagai teknologi dan inovasi yang dihasilkan sebagai terobosan Kementan dalam memecahkan masalah guna menyukseskan pencapaian swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
"Jika selama ini teknologi dan inovasi yang dihasilkan hanya sebatas publikasi milik penelitinya, kita ubah menjadi ke depannya hasil riset itu harus berdampak langsung untuk bisa menyukseskan program yang ingin diwujudkan menteri," katanya saat memberikan sambutan pada Orasi Purna Tugas Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana di Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/7).
Baca juga: Mengenang Jejak Swasembada Pangan RI di Museum Tani Bantul
Sementara itu, Prof. Achmad Suryana optimistis Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Kebijakan dan program yang tengah dijalankan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, merupakan terobosan yang tepat mewujudkan hal tersebut.
"Mewujudkan Indonesia lumbung pangan kita sudah memulainya, sekarang upaya lebih diintensifkan lagi," ujarnya.
Achmad melanjutkan, optimalisasi tersebut misalnya pemanfaatan lahan rawa yang potensinya jika dikelola secara baik dapat menambah pasokan pangan dan tanpa mengganggu lingkungan.
"Ini optimis bisa kita wujudkan dengan dukungan teknologi dan kita harus mampu efisiensi manfaatkan air dan tingkatkan kualitas konsumsi pangan," ujarnya.
Menurut Achamd, mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan merupakan agenda dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dampaknya memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas.
"Karena itu, peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan harus menjadi fokus ke depannya. Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sudah menekankan agar fokus pada konten pangan ini," ujarnya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal ini, Achmad mengusulkan beberapa arah kebijakan pembangunan pertanian 2020-2024. Pertama, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi yang cukup, aman, terjangkau, merata, dan beragam.
Kedua, menjaga keberlanjutan daya dukung dan daya tampung sumberdaya pertanian. Implementasinya seperti perlindungan lahan pangan, perluasan areal pangan di luar Jawa, peningkatan kualitas lahan dan air, pengembangan pertanian ramah lingkungan, serta peningkatan ketahanan sarana dan peasarana irigasi.
Baca juga: Kubu Jokowi Masih Fokus Isu Swasembada Pangan
"Ketiga, meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas sumberdaya manusia pertanian. Keempat, menjaga stabilitas pasokan pangan sepanjang tahun terutama dari produksi dalam negeri," ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono, mengapresiasi berbagai gagasan dan kerja keras Prof. Achmat Suryana selama mengabdi di Kementan. Banyak terobosan dan capaian yang ditorehkan, tidak hanya pada kebijakan pangan dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional.
"Saya berasal dari pengajar, seorang dosen. Jika diibaratkan dosen, saya memberikan nilai Cum Laude untuk Prof. Achmad Suryana. Beliau dalam karir sangat cepat menduduki jabatan struktural," ujarnya.