Semarang, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyatakan belum memutuskan menjadi Ketua DPR RI atau tetap menjadi menteri.
Sebagai putri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, peluang Puan untuk menduduki kedua jabatan tersebut sangat besar.
“Kalau boleh memilih, inginnya pilih keduanya (Ketua DPR dan menteri), tapi saya belum memilih,” katanya kepada wartawan sesuai menjadi pembicara kunci pada “Seminar Nasional Manusia dan Politik Kebudayaan" yang diselenggarakan IKA FIB Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jumat (26/7).
Puan ingin menuntaskan tugasnya sebagai Menko PMK sampai berakhirnya masa tugas Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya akan menyelesaikan dulu tugas sebagai Menko PMK,” ujarnya.
Menurut Puan, kursi ketua DPR RI mendatang menjadi jatah PDIP sebagai pemenang pemilu 2019 yang dipilih langsung oleh rakyat. Ketentuan itu sesuai dengan Undang-undang (UUD) 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3), yakni pimpinan DPR diserahkan kepada pemenang pemilu sesuai urutan kursi di legislatif.
“Tidak ada lagi voting dalam penentuan ketua DPR mendatang karena sesuai UU MD3 pemenang pemilu diberi kesempatan menjadi ketua dewan,” ucapnya.
Puan yang juga ketua DPP PDIP nonaktif telah digadang-gadang fungsionaris partai berlambang banteng moncong putih dalam lingkaran untuk menjadi Ketua DPR RI.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah, menyatakan Puan Maharani sosok paling berpeluang menjadi Ketua DPR RI.
Menanggapi tindak lanjut pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati beberapa waktu lalu, Puan menyatakan belum ada pembicaraan lagi termasuk kemungkinan akan bergabung dengan pemerintahan mendatang.
“Kemungkinan lihat saja nanti, sekarang sudah ingin bersama-sama membangun bangsa serta mencairkan politik Indonesia yang sempat terjadi sekat-sekat pada pilpres. Jangan ada lagi sekat-sekat sehingga membuat indonesia tersekat-sekat,” ujar Puan.