Jakarta, Gatra.com - PT Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta bersama PT Transjakarta meresmikan jembatan skybridge yang menghubungkan antara Halte Transjakarta Pemuda Rawamangun dan Stasiun LRT Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur.
Bersamaan dengan diresmikannya skybridge ini, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menjelaskan, tidak hanya integrasi fisik antara stasiun ke halte, ada pula integrasi pembayaran dengan kartu JakLingko.
"Siang ini sebuah sejarah, karena bukan hanya integrasi fisik. Hari ini sudah sempurna untuk fase satu selesai, tapi yang lebih bersejarah lagi untuk pertama kalinya integrasi pembayaran itu terjadi," ujar Agung dalam peresmian skybridge Halte Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (26/7).
Menurut Agung, ada tiga aspek integrasi yang terpenuhi antara LRT dan Transjakarta (TJ). Terutama integrasi pembayaran yang baru pertama kali ada dalam sistem transportasi di Jakarta.
"Kita tahu integrasi ada tiga kuncinya. Pertama integrasi fisik, seperti yang kita lihat dengan halte dan stasiun; kedua, integrasi rute di halte ini sudah banyak rute transjakarta jak lingko; ketiga, hari ini baru terjadi integrasi pembayaran," lanjutnya.
Agung menjelaskan, kartu Jaklingko nantinya dapat digunakan untuk LRT, Transjakarta, dan Mikrotrans. Menurutnya, ini menjadi lebih mudah karena tidak perlu melakukan tap berulang kali.
"Hanya digunakan satu kali tapping, bisa digunakan untuk lebih dari satu moda. Jadi, ini yang membedakan dari biasanya. Kartu Jaklingko ini misalkan kita menggunakan TJ dari Harmoni ke Bundaran HI kemudian kita ingin berganti ke HI. Tapi kalau di sini, kita naik LRT dari Kelapa Gading ke Rawamangun Velodrome. Keluar dari stasiun LRT, sudah langsung masuk ke halte TH. Tidak perlu tapping dua kali," paparnya.
Nantinya, Agung mengatakan sistem integrasi seperti ini akan diterapkan ke seluruh sistem transportasi yang ada di Jakarta.
"Kita dorong [sistem integrasi] untuk [diterapkan] di manapun," pungkas Agung.