Magelang, Gatra.com – Pemerintah Kota Magelang menerima predikat Nindya untuk penilaian Kota Layak Anak. Pemerintah dinilai berhasil membangun jaringan masyarakat peduli anak.

Masyarakat diantaranya membentuk kelompok Sigap Inisiatif Gerakan Ramah Anak (Sigrak) yang menyosialisasikan pola asuh anak dan remaja. Organisasi kewanitaan juga mendirikan tempat penitipan anak secara swadaya di Pasar Rejowinangun.

“Kami saat ini mengarah kepada RT/RW ramah anak. Di daerah lain lingkungan ramah anak baru sampai tingkat kelurahan atau desa,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP4KB), Wulandari Wahyuningsih, Jumat (26/7).

Kategori rukun tetangga (RT) ramah antara lain, memiliki basis data anak, terdapat gugus tugas perlindungan anak, dan menyediakan tempat bermain.

Kemudian mampu mengurangi jumlah kasus kekerasan terhadap anak, tidak memiliki anak putus sekolah, serta tidak terdapat anak terlibat kasus narkotika dan tertular HIV/AIDS.

Wulandari menjelaskan, terdapat 2 kasus anak tertular HIV/AIDS di Kota Magelang. Perempuan yang tertular HIV berjumlah 8 orang. “Bisa dibilang jumlahnya sangat kecil. Kami mendapat tugas bersama Komisi Perlindungan Anak untuk mengampingi.”

Sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan juga efektif melalui kader PKK dan kelompok dasa wisma. Tahun 2018, jumlah kasus kekerasan anak turun dari 84-100 kasus menjadi hanya 6 kasus.

“Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan dapat dicegah jika ada perhatian dari lingkungan terkecil. Kepedulian antar tetangga modal utama untuk meningkatkan perlindungan anak dan perempuan.”