Semarang, Gatra.com - Bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan globalisasi budaya, informasi tidak terkendali, hoaks, tergerusnya nilai-nilai luhur agama, nilai luhur budaya, toleransi, sopan santun, etika, serta ancaman kebersamaan sebagai bangsa dan negara.
Selain itu, bangsa Indonesia juga dihadapkan pada persaingan perekonomian global yang semakin menuntut kesiapan daya saing perekonomian nasional dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Demikian dikatakan Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, pada “Seminar Nasional Manusa dan Politik Kebudayaan” di Gedung Prof. Sudarto, kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jumat (26/7).
Seminar yang diselenggarakan Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Budaya (IKA FIB) Undip ini juga menghadirkan pembicara budayawan Mohamad Sobary dan Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama.
Menghadapi tantangan tersebut, kata Puan, pemerintah telah menetapkan politik pembangunan dan politik kebudayaan yang berlandaskan pada visi untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
“Politik pembangunan dilaksanakan melalui program pembangunan manusia, masyarakat, pemerataan pembangunan infrastruktur, serta penguatan sektor-sektor unggulan perekonomian nasional, seperti pangan, energi, maritim, pariwisata, dan industri,” katanya.
Sedangkan politik kebudayaan, kata Puan, diselenggarakan melalui program pemajuan kebudayaan agar dapat meningkatkan ketahanan budaya Indonesia dan ikut membangun peradaban dunia.
Menurut Puan, melalui program pembangunan tersebut diharapkan seluruh rakyat Indonesia merasakan kehadiran negara, perlindungan negara, peningkatan kesejahteraan, dan kemajuan bersama sehingga dapat memperkuat ketahanan nasional dan budaya.
“Dalam konteks pembangunan karakter bangsa inilah, maka membangun manusia dan kebudayaan Indonesia juga diarahkan pada pembentukan kualitas warga negara, masyarakat dan budaya, yang berlandaskan pada kepribadian bangsa Indonesia, yaitu pancasila atau gotong royong,” ujarnya.
Menurut Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soerkanoputri ini, membangun manusia dan kebudayaan Indonesia yang berlandaskan Pancasila dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman diarahkan pada empat hal, Pertama, memperkuat budaya inklusif, toleran, dan berbineka tunggal ika
Kedua, membangun SDM Indonesia agar memiliki karakter dan kemampuan daya saing dalam menghadapi kemajuan teknologi, industri, dan keterbukaan informasi. Ketiga, membudayakan nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong dalam setiap kehidupan bermasyarakat. Keempat, mengembangkan kebudayaan untuk kesejahteraan rakyat, pelestarian, dan kekayaan kebudayaan nasional.
“Kesuksesan penyelenggaraan dan prestasi Asian Games 2018 dan Asian Para-Games 2018 telah membuktikan bahwa kita mampu melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik, dan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang maju, berbudaya, dan berprestasi,” ujar Puan.