Jakarta, Gatra.com - Direktur Analis Investa Sekuritas Mandiri, Hans Kwee memprediksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami penguatan pada semester II tahun ini. Pasalnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penguatan itu. Salah satunya adalah rencana turunnya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed.

"Kami sendiri berpikir target indeks itu mungkin bisa 6.750 di akhir tahun. Jadi itu level atas kita. Kemungkinan Juli ini sudah menurunkan 25 basis poin. Kalau ada penurunan [suku bunga The Fed] mungkin cuma dua kali penurunan. Nah ini cukup positif bagi pasar kita," terangnya di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/7).

Saat ini, IHSG mengalami kondisi yang tidak menentu. Contohnya seperti IHSG yang pada pekan lalu ditutup di zona hijau dengan 6.456,54 poin, mengalami pelemahan yang signifikan, yakni hingga penutupan pada sesi I ini berada di level 6.315,73.

Baca Juga: IHSG Anjlok Pada Penutupan Perdagangan Sesi I

"Pasar saat ini menunggu banyak event laporan keuangan yang keluar, jadi pasar cukup fluktuasi. Hal yang ditunggu pasar sebenarnya adalah dampak perang dagang ini, apakah sudah kelihatan di laporan laba rugi korporasi," tutur dia.

Selain itu, faktor yang mempengaruhi penguatan IHSG, yakni pada saat penentuan kursi kabinet. Nantinya, hal itu akan menjadi pemicu bagi para investor untuk berinvestasi.

"Tetapi kalau kita lihat penyusunan kabinet itu, nanti jadi trigger (pemicu) bagi pasar. Jadi kabinet yang di-launching pemerintah nanti, bisa membuat pasar bergerak cukup positif," ujarnya.