London, Gatra.com - Angkatan Laut Inggris mengatakan, akan mengawal kapal tanker minyak berbendera Inggris yang melalui Selat Hormuz setelah penyitaan Iran atas kapal miliknya pekan lalu.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, langkah itu merupakan respons terhadap ancaman yang meningkat terhadap pengiriman komersial di Teluk, dan berdasarkan informasi dari Departemen Transportasi Inggris, yang memberi tahu bahwa kapal-kapal tidak boleh berlayar melalui daerah itu.
"Angkatan Laut Kerajaan telah ditugasi untuk menemani kapal-kapal berbendera Inggris melalui Selat Hormuz, baik secara individu atau dalam kelompok, seandainya ada pemberitahuan yang cukup tentang perjalanan mereka," kata Kementerian Pertahanan dilansir dari CNN, Kamis (25/7).
"Kebebasan navigasi sangat penting untuk sistem perdagangan global dan ekonomi dunia, dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mempertahankannya," tambah Kementerian Pertahanan.
Keputusan itu muncul setelah Iran menyita tanker minyak Stena Impero berbendera Inggris pada Jumat (19/7) di Selat Hormuz, yang dianggap sebagai salah satu jalur laut paling vital di dunia untuk pasokan minyak global.
Presiden Iran Hassan Rouhani tampaknya memberi sinyal pada Rabu (24/7) bahwa negaranya mungkin bersedia untuk melepaskan kapal itu sebagai imbalan untuk pembebasan kapal tanker Iran yang ditahan oleh Inggris.
Inggris dan Gibraltar menyita tanker Grace 1 berbendera Iran pada awal Juli lalu. Pihak berwenang Inggris menuduh kapal tanker itu berusaha untuk mengangkut minyak ke Suriah, sebuah pelanggaran menurut Uni Eropa.
Perebutan Stena Impero adalah satu dari serangkaian persoalan maritim baru-baru ini yang melibatkan Iran.
Pada Kamis (18/7) lalu, Angkatan Laut AS menghancurkan pesawat tanpa awak Iran menggunakan gangguan elektronik, kata seorang pejabat pertahanan AS kepada CNN. Awak USS Boxer mengambil tindakan defensif terhadap kendaraan udara tak berawak Iran setelah mendekati kapal angkatan laut AS, kata pejabat itu.
Namun, para pejabat Iran mengatakan tak satu pun dari pesawat mereka telah jatuh.
Dalam insiden lain bulan ini, kapal-kapal bersenjata Iran berusaha menghalangi jalannya kapal tanker minyak Inggris di Teluk Persia, menurut dua pejabat AS yang memiliki pengetahuan langsung tentang insiden tersebut.
Dan pada Juni lalu, ketegangan antara AS dan Iran meningkat menjadi perselisihan militer setelah pesawat tak berawak Amerika ditembak jatuh oleh Iran di atas Selat Hormuz, salah satu rute pelayaran paling vital di dunia.