Jakarta, Gatra.com – Kedatangan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bkn Zayed Al Nahyan beserta rombongan tak sekadar kunjungan biasa tapi sekeligus ingin menanamkan investasi ke Indonesia.
Duta Besar (Dubes) RI untuk UEA Husin Bagis mengatakan, kedatangan rombongan delegasi dari Abu Dhabi ini untuk berinvestasi di Indonesia merupakan hal yang menarik. Mengapa? Sebelumnya Indonesia lebih banyak para investor dari Eropa, Jepang, Cina, dan Korea.
"Investor asal UEA dikenal sangat profesional, dan kita yakin bahwa ini akan menguntungkan Indonesia. Baik itu dari sisi investasi, pertukaran teknologi, maupun serapan tenaga kerja," jelas Husin usai bertemu Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Jumat (26/7).
"Kita bersyukur ada warna berbeda, di UEA enggak mungkin bawa tenaga kerja, tidak bawa mesin, tapi bawa duit, itu yang bermanfaat buat kita," lanjut Husin.
Kedatangan Husin ke Kantor Kemaritiman merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bkn Zayed Al Nahyan, yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (24/7) lalu.
Husin mengatakan, Presiden Jokowi menginginkan dalam kurun waktu 60 hari sudah ada follow up terkait kesepakatan tersebut.
Sebagai info tambahan, pada pertemuan sebelumnya di Istana Bogor, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan tiga kerja sama yang akan disepakati pada pertemuan Presiden dengan Putra Mahkota Abu Dhabi.
Kesepakan itu meliputi tiga proyek kerja sama pembangunan fasilitas pengolahan minyak atau proyek revitalisasi kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur. RDMP Balikpapan adalah satu dari enam megaproyek kilang yang saat ini sedang dibangun oleh PT Pertamina (Persero).
Nilai investasi dari tiga kerja sama tersebut mencapai total US$9 miliar atau setara Rp125, triliun.