Jakarta, Gatra.com - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan disebut pada forum pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Asia Tenggara, di Amerika Serikat.
Kasus itu dibawa Manajer Advokasi Asia Pasifik Amnesty International USA, Francisco Bencosme.
Ia membacakan kasus Novel bersanding sejumlah kasus pelanggaran HAM lainnya di Asia Tenggara seperti ditanyangkan secara langsung melalui sebuah streaming.
Dalam forum itu Bencosme membeberkan kebuntuan dari pengungkapan kasus ini sehingga Novel akhirnya melapor kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan dibawa Amnesty Internasional dalam forum itu.
Komnas HAM menyimpulkan bahwa ada beberapa bukti awal yang menunjukkan jika serangan itu merupakan bagian dari upaya pihak-pihak sedang diinvestigasi Komisi Anti Rasuah.
Dalam forum itu, Benscome mengutarakan bahwa kasus ini juga mencerminkan kekerasan terhadap pejuang anti korupsi dan aktivis HAM lainnya di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa sejumlah kegagalan ini mengungkapkan budaya impunitas terhadap pelanggaran HAM dan menghadirkan ancaman segera terhadap supremasi hukum di Indonesia.
Diketahui penyidik senior KPK itu disiram orang tak dikenal usai salat Subuh dekat kediamannya pada 11 April 2017. Lebih dari dua tahun Polri belum berhasil mengungkap terang kasus ini.