Bandarlampung, Gatra.com - Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Lampung serta Tokoh masyarakat dari berbagai elemen menyambut baik wacana pemindahan ibukota negara dengan mengusulkan Lampung sebagai ibukota Republik Indonesia (RI).
Hal tersebut ditandai dengan Deklarasi dan Penandatanganan Kajian tentang kelayakan Lampung menjadi Ibukota RI di Gedung GSG Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, Kamis, 25/7
"DKI pindah ke Lampung, saya setuju, Soal keputusannya seperti apa, ini menjadi hak prerogatif Jakarta (Presiden). Yang penting kita harus berani mempromosikan," ungkap Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Dr Moh Mukri MAg pada acara tersebut
Menurut Mukri kajian akademis dari berbagai sektor juga telah disiapkan, ia meyakinkan bahwa Lampung sebagai alternatif DKI didukung oleh perguruan tinggi negeri dan swasta se-Provinsi Lampung.
Hal senada juga disampaikan Hariadi Mat Akin, mewakili Perguruan Tinggi Rektor Universitas Lampung, Hasriadi mengatakan Lampung sangat bisa untuk menjadi ibukota negara, karena Lampung saat ini telah memiliki 82 Perguruan Tinggi baik Negeri maupun swasta dan hal ini tidak dimiliki daerah lain sebagai alternatif ibukota.
“Jika ingin maju ya harus banyak PTS dan PTN-nya, ini tidak dimiliki daerah lain. Lampung ada Unila ada Itera yang belakangan sudah menjadi rujukan pendidikan di berbagai daerah se Indonesia, ” ungkapnya
Ketua Umum Relawan DKI Lampung Azis Syamsuddin yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan pihaknya akan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk mempromosikan Lampung sebagai alternatif Ibukota RI.
“Akademisi seperti kajian planologi, lingkungan, budaya, ekonomi, dan sebagainya, ini menjadi Maqom para intelektual, para sesepuh tokoh masyarakat untuk menjaga pakem-pakem budaya,” terang anggota DPR RI Komisi III Dapil Lampung ini.
Sementara itu, Asisten Ahli, Taufik Hidayat mewakili Pemerintah Provinsi Lampung, dalam sambutannya menyampaikan kesiapan pemerintah provinsi Lampung sebagai ibukota RI.
"Ada 4 provinsi yang masuk penjaringan Bapennas yaitu Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. Dari 9 Kriteria yang dilansir Bapennas, Lampung paling siap,” kata Taufik membacakan sambutan Gubernur Lampung.
Terkait usulan Lampung sebagai ibukota RI, Taufik juga menyampaikan bahwa pada rakor gubernur se-Sumatera di Bengkulu beberapa waktu lalu, para gubernur yang hadir dalam acara tersebut menyetujui Lampung sebagai ibukota RI demi akselarasi pembangunan Sumatera dan nasional.
Bentuk persetujuan para Kepala Daerah se-sumatera tersebut dituangkan dalam Memorandum Of Raflesia.
Lebih jauh Taufik menjelaskan, sedikitnya ada enam poin kekuatan Lampung sebagai alternatif ibukota negara. Enam poin tersebut mulai dari sisi geostrategis, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, pertahanan dan keamanan, serta pusat pendidikan.
“Oleh karena itu, dengan adanya berbagai dukungan dari semua pihak dan kesiapan Provinsi Lampung serta kerja keras dan komitmen kita semua. saya yakin dan percaya Provinsi Lampung sangat layak dijadikan sebagai Ibu Kota Indonesia,” tutupnya.
Turut hadir pada acara deklarasi dan diskusi tersebut antara lain Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, anggota DPR RI Azis Syamsuddin, Walikota Bandar Lampung Herman HN, Rektor PTN/PTS se-Lampung, para akademisi Lampung serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama dari berbagai elemen masyarakat Lampung.
Reporter: Karvarino
Editor: Bernadetta Febriana