Home Internasional Wanita Cina yang Adopsi 118 Anak Dipenjara Karena Penipuan

Wanita Cina yang Adopsi 118 Anak Dipenjara Karena Penipuan

Shanghai, Gatra.com - Seorang wanita Cina berusia 54 tahun yang pernah dipuji sebagai filantropis karena mengadopsi 118 anak dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Li Yanxia dinyatakan bersalah di Pengadilan Wu'an, Provinsi Hebei pada Rabu (24/7) atas tuduhan pemerasan, penipuan, pemalsuan, dan mengganggu ketertiban sosial.

Mantan pemilik panti asuhan yang pernah dijuluki Love Mother ini juga didenda sebesar 2,67 juta yuan (setara Rp5,4 miliar). Lima tersangka lain yang diduga kaki tangannya, termasuk pacarnya, juga dihukum. Pengadilan mengatakan bahwa Li Yanxia telah menyalahgunakan fungsi panti asuhan.

"[Dia] melakukan penipuan bersama dengan gengnya di antara kejahatan lain untuk mendapatkan keuntungan yang besar," kata Pengadilan melalui sebuah rilisnya, dilansir BBC, Jumat (26/7).

Baca Juga: Lentera Anak Desak Djarum tidak Eksploitasi Anak di Bandung

Pacarnya, Xu Qi, dituduh mengganggu ketertiban sosial, pemerasan, penipuan, dan mencederai masyarakat secara disengaja. Dia menerima hukuman 12,5 tahun penjara dan denda 1,2 juta yuan (Rp2,4 miliar). Empat orang lainnya dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun.

Li menjadi terkenal pertama kali pada 2006 lalu saat media mengetahui fakta bahwa ia telah mengadopsi lusinan anak di kampung halamnnya di Wu'an, sebuah kota kecil di Provinsi Hebei.

Ia mengatakan kisah hidupnya yang pernah menikah namun kemudian bercerai pada media. Bahkan, ia menyebutkan bahwa mantan suaminya tega menjual putra mereka pada pedagang gelap seharga 7.000 yuan. Kemudian ia bercerita bahwa dirinya berhasil mendapatkan putranya kembali yang menjadi pemicu dirinya untuk mencoba membantu anak-anak lain.

Baca Juga: Setelah Kominfo, Giliran KPAI Panggil Kimi Hime

Dalam waktu beberapa tahun, ia mendapatkan kekayaan yang signifikan, menjadikannya salah satu wanita terkaya di Hebei. Bahkan, pada 1996, dia membeli sebuah perusahaan pertambangan besi.

"Saya sering melihat seorang gadis berusia lima atau enam tahun berlarian di sekitar tambang. Ayahnya meninggal, ibunya melarikan diri. Jadi saya membawa gadis itu ke rumah saya. Dia adalah anak pertama yang saya adopsi," ujarnya kepada surat kabar lokal Hebei pada saat itu.

Pengadopsian ini berlanjut hingga lusinan anak hingga. Kemudian ia membuka sebuah panti asuhan yang diberi nama Desa Cinta. Dia kerap kali diberitakan oleh media. Bahkan ia pernah dilaporkan sedang berjuang melawan kanker dan menghabiskan seluruh kekayaannya.

Baca Juga: Guru di Malteng Penganiaya Murid Bakal Disidang

Pada 2017, jumlah anak yang diasuhnya mencapai 118 anak. Saat itulah pemerintah mulai menerima laporan dari masyarakat tentang kegiatannya yang mencurigakan.

Pada Mei 2018, polisi menemukan bahwa Li memiliki lebih dari 20 juta yuan dan US$20.000 di rekeningnya, serta memiliki kendaraan mewah seperti Land Rovers dan Mercedes Benz. Kemudian, pada 2011 kegiatan ilegal Li mulai ditemukan oleh pihak kepolisian.

Dia juga memanipulasi beberapa anak angkatnya untuk menghalangi pekerjaan di lokasi konstruksi. Salah satu contohnya, Li memerintahkan anak-anak itu berjalan di bawah truk sehingga konstruksi terhambat. Ia kemudian memeras perusahaan konstruksi yang dikerjainya itu. Dia juga ditemukan mendapatkan uang donasi dengan dalih membangun Desa Cinta.

Baca Juga: Terjadi 1.975 Kasus Pernikahan Anak di Magelang

Li ditempatkan di bawah penahanan kriminal pada Mei 2019 lalu. Terdapat sekitar 74 anak yang tetap tinggal di Desa Cinta ketika Li ditahan. Mereka dipindahkan ke berbagai fasilitas pemerintah dan sekolah lainnya.

Atas terungkapnya kejadian ini, banyak orang di media sosial Cina mengutuk tindakannya, menyebutnya serigala berbulu domba. "Menjijikkan. Paman saya sebenarnya menyumbang ke [panti asuhan] sebelumnya," kata seorang komentator di Weibo. "Saya pernah memanggilnya Love Mother. Aku ingin mengambilnya kembali. Tidak ada cinta sama sekali padanya. Dia tidak layak untuk nama itu," kata yang lainnya.

 

93