Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Perkumpulan Eksportir Komoditas Indonesia Tiongkok (PEKIT), Mulyanto, mengatakan, potensi ekspor sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok meningkat drastis setelah pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) membuka kran ekspor langsung ke negeri Tirai Bamu ini.
Mulyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7), menyampaikan, kesepakatan bersejarah yang terjadi pada tahun 2015 itu benar-benar berdampak bagi arus ekspor produk sarang burung walet.
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan ekspor produk sarang burung walet ke Tiongkok atau Cina pada tahun 2018 totalnya senilai US$139,82 juta dan naik drastis sebesar 30,62% dalam lima tahun terakhir.
Baca juga: Kementan Dorong NTB Ekspor Langsung Sarang Burung Walet ke Tiongkok
"Indonesia diketahui menguasai 71% pasar sarang burung walet dunia, namun yang masuk ke Tiongkok masih sedikit. Masih banyak lewat negara lain," ungkap Mulyanto.
Negara lain yang menjadi negara ketiga dalam ekspor sarang burung walet adalah Vietnam, Malaysia, dan Hongkong. Data per April 2019, ekspor komoditas ini ke Tiongkok tercatat sebesar US$40,18 juta dengan volume 21,32 ton, atau naik 6,56% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 20 ton.
"Tiongkok butuh banyak supply dari kita. Kuota ekspor yang telah diberikan oleh Tiongkok sebanyak 150 ton. Tapi separuh saja kita masih berat mencukupinya dalam ekspor langsung ke Tiongkok. Kebanyakan yang via Vietnam," kata Mulyanto.
PEKIT berharap kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendorong ekspor langsung ke Tiongkok terus dipertahankan, mengingat pangsa pasar yang masih sangat terbuka. Produk strategis ekspor seperti sarang burung walet telah diberikan banyak insentif kemudahan dalam proses ekspor, mulai dari hulu hingga hilir sebelum ekspor di pelabuhan atau bandara.
Baca juga: Kemendag Lepas Ekspor Sarang Burung Walet ke Cina
"Pelayanan ekspor zaman Mentan Amran sekarang sangat membantu dunia usaha. Lebih mudah dan cepat. Kebijakan akselerasi ekspor kami nilai sangat membantu bagi pelaku usaha," ujar Mulyanto.
Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk membantu meningkatkan volume ekspor sarang burung walet ke Tiongkok. PEKIT sebagai asosiasi siap berkolaborasi menjabarkan strategi lanjutan bagi ekspor ini.
Menurut Mulyanto, PEKIT mempunyai optimistis melalui kebijakan tepat Kementan soal ekspor sarang burung walet ini bisa segera menyelesaikan permasalahan yang ada.