Muaro Jambi, Gatra.com - Rekanan pelaksana proyek rehab kantor Bupati Muaro Jambi akhirnya memasang papan merek di lokasi setelah berulangkali disoroti media. Papan merek itu menginformasikan bahwa pekerjaan itu dikerjakan CV Citra Dwi Pratama.
Di papan merek tertulis pagu anggaran sebesar Rp4,8 miliar dengan masa waktu pekerjaan 150 hari kerja. Sumber dana rehab kantor Bupati Muaro Jambi itu berasal dari APBD Muaro Jambi. Kegiatannya berupa peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dan kegiatan pembangunan gedung Kantor Bupati Muaro Jambi.
Baca Juga: Proyek Rehab Kantor Bupati Muaro Jambi tidak Dilengkapi SKA
Rekanan pelaksana Rehab Kantor Bupati Muaro Jambi, Nana saat dikonfirmasi melalui ponselnya menjelaskan alasan belum lengkapnya persiapan di lokasi proyek. Nana berdalih kalau pihaknya baru memulai pekerjaan sejak Senin (23/7) sampai Rabu (24/7). Yang mana dalam masa tiga hari itu pekerja baru sebatas persiapan belum melakukan pekerjaan yang begitu berat.
"Sedangkan hari keempat bekerja Kamis (25/7), para pekerja sudah diengkapi dengan safety K3 itu," kata Nana.
Baca Juga: Ada Proyek Siluman di Kantor Bupati Muaro Jambi
Nana mengatakan bahwa dalam pelaksanaan rehab kantor Bupati Muaro Jambi, pihaknya sudah bekerja dengan benar. Sementara, terhadap berbagai persoalan yang disoroti media ditampiknya dengan alasan masih dalam proses persiapan.
"Kita sudah kerja dengan benar, dan waktu itu masih dalam proses persiapan," ujarnya.
Baca Juga: CV Citra Dwi Pratama Curi Listrik Kantor Bupati Muaro Jambi
Apa yang disampaikan Nana sangat berbanding terbalik dengan hasil pantauan yang ditemukan di lapangan. Pada hari pertama hingga hari ketiga, para pekerja sudah mulai melakukan pekerjaan-pekerjaan berat.
Para pekerja terlihat menghancurkan beton menggunakan bor penghancur, baik pada tiang ataupun lantai. Kemudian ada juga yang menghancurkan dan menggali ulang drainase dengan menggunakan cangkul.
Sementara pada Kamis (25/7), para pekerja sudah memakai safety berupa baju, sarung tangan dan helm. Namun, tidak seluruh pekerja yang memakainya. Masih ada sebagian pekerja yang tidak patuh dengan melepas safety tersebut.