Muaro Jambi, Gatra.com - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kemenkumham Jambi yang berada di Desa Bukit Baling, Kecamatan Sekernan ikut mentas dalam Festival Candi Muaro Jambi ke-15. Enam orang warga binaan menampilkan tarian tradisional Tari Ambung.
Para warga binaan itu menari dengan sangat gemulai dan serasi dengan entakan lagu pengiring. Tak terlihat sama sekali kecanggungan saat mereka tampil dipentas. Padahal, mereka sedang menjalani masa hukuman dan berstatus narapidana.
Polisi Khusus Lapas (Polsuspas) Perempuan Kemenkumham Jambi, Yuli mengatakan enam perempuan yang menampilkan Tari Ambung merupakan warga binaan. Mereka yang tampil rata-rata sudah menjalani dua pertiga masa hukuman.
"Betul, mereka berenam warga binaan. Kita dapat undangan untuk tampil memeriahkan festival Muaro Jambi," kata Yuli, Kamis (25/7).
Yuli mengatakan, setiap warga binaan di Lapas memang difasilitasi menyalurkan hobi dan bakat mereka. Ada yang menjahit, menari, belajar bercocok tanam dan berbagai keahlian lain dipelajari di sana.
"Untuk belajar Tari Ambung yang ditampilkan tadi, kita bekerja sama dengan Disporapar," katanya.
Yuli menyebut yang melatih warga binaan pihak Disporapar. Mereka berenam dilatih hanya tiga hari. "Alhamdulillah tidak butuh waktu lama, hanya sekitar tiga hari mereka belajar tari ambung ini," ujarnya.
Festival Candi Muaro Jambi ke-15 resmi dibuka, Kamis (25/7). Ajang tahunan sebagai promosi kebudayaan Muaro Jambi itu direncanakan berlangsung empat hari, 25-28 Juli 2019.
Beberapa rangkaian kegiatan dan perlombaan dihelat seperti kreasi tari dan lagu daerah, lomba mewarnai, lomba kompangan, permainan tradisional lomba fotografi dan kegiatan pendamping seperti jalan sehat dan funbike.