Jakarta, Gatra.com - Pengamat Terorisme Ridlwan Habib menanggapi rumor keterkaitan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan kelompok radikal di Suriah. Ia mendorong ACT untuk membuktikan bahwa seluruh donasi yang disalurkan ke Suriah murni untuk bantuan kemanusiaan.
"Persoalan donasi ACT ke Suriah harus dijelaskan secara clear oleh ACT sendiri, apakah sumbangan itu dalam konteks murni kemanusiaan untuk korban bom, atau juga ternyata mensuplai logistik untuk kelompok politik oposisi anti Bashar Assad," kata Ridlwan kepada Gatra.com saat ditemui di kawasan Gondangdia, Jakarta, Kamis (25/7).
Persoalan utamanya, menurut Ridlwan, ialah ada pada penjelasan ACT yang seharusnya bisa memberikan pembuktian. Jika ada sumbangan ACT bagi logistik kelompok oposisi Rezim Bashar Assad, maka ada anasir Indonesia terlibat ke urusan politik negara lain. Dan ia menegaskan bahwa hal itu amat berbahaya.
"Kalau dipakai untuk beli senjata atau menyumbang faksi oposisi, bermasalahnya di situ," kata Ridlwan.
Ridlwan menambahkan, jika ACT bisa membuktikan bahwa seluruh donasi ke Suriah hanya untuk kemanusiaan namun lewat jalur kelompok oposisi, maka hal itu tidak perlu dipersoalkan.
"Kalau bisa dibuktikan berasnya untuk kemanusiaan meski lewat jalur politik oposisi di sana, itu tidak apa-apa. Sebab bantuan ke Suriah pasti lewat oposisi, karena Bashar Assad punya mekanisme sendiri terhadap rakyatnya," tandas Ridlwan.
Kendati demikian Ridlwan meminta kepada publik agar tidak terburu-buru memberikan penghakiman negatif kepada ACT, sebab menurut RIdlwan selain telah memiliki badan hukum yang legal dan kerap menjadi mitra Pemerintah, ACT juga telah memberikan kontribusi besar pada persoalan kemanusiaan di dalam dan luar negeri.