Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P. Sabandar, menyampaikan pihaknya akan melakukan studi mendalam untuk mengantisipasi adanya sengketa lahan dalam pembangunan jalur MRT fase III yang akan dicanangkan pada tahun 2020 mendatang.
"Jadi dalam studi yang akan kita lakukan mulai setelah ini, kita akan mulai memetakan area mana yang akan kita bebaskan," kata Wiliam di, Hotel Mercure, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (25/7).
Baca juga: Tahun Depan PT MRT Canangkan Pembangunan Fase III
PT MRT akan memulai melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait dalam pembangunan fase III stasiun dan jalur Moda Raya Terpadu (MRT) ini, baik pemerintah ataupun swasta dan masyarakat yang nantinya akan dibebaskan lahannya.
"Pertama, pembebasan lahan yang tentunya akan dilakukan pemerintah, kedua pembicaraan secara bisnis oleh pihak-pihak swasta yang lahannya akan dilalui oleh stasiun MRT Jakarta," ungkapnya.
Sebelumnya, dalam pembangunan fase I MRT Jakarta, sempat ada kendala pembebasan lahan dengan pemilik lahan, salah satunya di sepanjang lahan yang mengarah ke Stasiun Blok M.
Meski pada fase sebelumnya sempat ada kendala tersebut, William optimistis pembebasan lahan dalam fase III nanti akan berjalan lancar. Menurutnya, wilayah yang dilalui oleh MRT nilai kawasannya naik secara drastis sehingga ia meyakini pihak-pihak yang akan dibebaskan lahannya akan kooperatif.
Baca juga: PT MRT Jakarta Buka Proyek Fase 2 Koridor Bundaran HI-Kota
"Di Lebak Bulis ini dua kali peningkatannya, Blok M itu sampai tiga kali peningkatannya. Jadi itu akan memberikan peningkatan kawasan nilai ekonomi," ungkapnya.
Nantinya, pihak MRT akan terbuka membicarakan hal ini dengan pihak yang lahannya akan dibebaskan.
"Dan kita terbuka untuk membicarakan soal pembebasan lahan ini secara bussiness to bussiness. Nanti kita akan studikan dan mudah-mudahan itu juga bisa menjadi bahagian dari studi yang akan kita kerjakan," ujarnya.