Home Ekonomi JK Sebut Inflasi seperti Tekanan Darah

JK Sebut Inflasi seperti Tekanan Darah

 
Jakarta, Gatra.com- Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) mengibaratkan inflasi seperti tensi darah. Hal ini ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah 2019 dengan tema "Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi untuk Penguatan Ekonomi yang inklusif", di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (25/7).
 
"Kalau bicara inflasi, ingat tekanan darah. Karena, kalau tinggi, kita bisa pingsan dan memburuk seperti Venezuela. Tapi, kalau rendah, kita bisa pusing dan pingsan juga. Jadi, intinya kita harus menjaga inflasi agar tetap seimbang layaknya tekanan darah," jelasnya.
 
Selain itu, ia menjelaskan, inflasi perlu dilihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK), bukan menyangkut salah satu komoditas seperti kenaikan harga cabai. Menurutnya, kenaikan harga hanya instrumen untuk menghitung inflasi. 
 
JK juga menyarankan, pengendalian inflasi harus diselesaikan dari tataran pengusaha. Khususnya memberi kesempatan untuk melakukan produksi dan distibusi ketika harga dan permintaan sedang mengalami kenaikan.
 
"Perlunya pemerintah daerah untuk menjaga hal tersebut. Jadi, jangan dipersulit ketika ingin melakukan investasi dan melakukan perdagangan," jelasnya.
 
Sementara itu, JK berharap, adanya perpendekkan mata rantai dan penguatan koordinasi dari segala pihak. Terutama untuk menjaga keseimbangan inflasi.
 
"Jadi, harus menjaga harmoninya. Bank Indonesia harus menjaganya melalui berbagai kebijakan seperti moneter dan sebagainya. Pemerintah pun harus melakukan pengendalian APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) agar tidak terjadi defisit," katanya.
 
73