Semarang, Gatra.com- UIN Walisongo telah usai mengadakan ujian jalur mandiri (UJM) pada Rabu (24/7). Di antara 3.382 peserta yang mengikuti UJM ada penyandang disabilitas. Bagi UIN Walisongo, keterbatasan fisik dan mental tak lantas menjadikan menghilangkan hak mereka untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.
Keseriusan UIN Walisongo Semarang untuk menerima calon mahasiswa penyandang disabilitas dibuktikan dengan pendampingan ekstra dan pemberian ruang lokasi ujian yang nyaman bagi para penyandang disabilitas tersebut.
Untuk memastikan ha tersebut, Rektor Baru UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag, menyempatkan untuk memantau dan menyaksikan peserta disabilitas tunanetra yang mengerjakan soal ujian. Peserta itu dibantu salah seorang panitia.
"Penyandang disabilitas harus diberikan hak yang sama untuk bisa ikut ujian masuk di sebuah universitas, UIN Walisongo Semarang membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas untuk bisa kuliah dan bergabung bersama kami di UIN Walisongo Semarang," katanya..
Peningkatan pelayanan merupakan salah satu hal yang diutamakan di UIN Walisongo. "Kami melakukan pendampingan ekstra kepada penyandang disabilitas tersebut supaya bisa mengikuti kegiatan ujian jalur mandiri ini dengan nyaman," katanya.
Menurut Imam, UIN Walisongo Semarang merupakan salah satu universitas terkemuka di Jawa Tengah dan sudah terakreditasi A. "Karena itu kami harus bergerak cepat dan berkomitmen terhadap pelayanan kepada masyarakat," ucapnya.