Home Internasional Kuba Tepis Hasil Studi Serangan Sonik Pada Diplomat AS

Kuba Tepis Hasil Studi Serangan Sonik Pada Diplomat AS

 

Havana, Gatra.com - Beberapa waktu lalu, sejumlah diplomat Amerika Serikat di Kuba mengeluhkan gejala yang tidak dapat dijelaskan seperti pusing dan gangguan pendengaran. Berdasarkan penelitian pemerintah AS, hal ini disebabkan oleh "serangan sonik" yang dilakukan pemerintah Kuba.

Dilansir BBC, pemerintah Kuba menepis tuduhan atas penyerangan tersebut. Mereka menyebut hasil penelitian itu tidak bisa dikatakan valid karena laporan penelitian mengatakan "tidak dapat dijelaskan".

Studi ini diterbitkan dalam Journal of American Medical Association dan dipimpin oleh para profesor di University of Pennsylvania. Para peneliti mengambil scan MRI dari 44 diplomat AS dan anggota keluarga yang telah ditempatkan di Kuba kemudian membandingkannya dengan kelompok kontrol sukarelawan yang sehat.

Para penulis mengatakan para diplomat menunjukkan lebih sedikit materi putih yang dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk mengirim pesan serta perubahan lain yang memengaruhi fungsi pendengaran dan spasial.

Salah satu penulis penelitian ini, Ragini Verma mengatakan hasil pemindaian menunjukkan ada sesuatu yang terjadi pada otak para diplomat.

"Apa pun yang terjadi bukan karena kondisi yang sudah ada sebelumnya, karena kami mengujinya. Itu tidak terjelaskan, yang bisa saya katakan adalah bahwa ada kebenaran yang bisa ditemukan," tambah Prof Verma.

Sebelumnya, pada akhir tahun 2016, staf di kedutaan besar AS di Havana dan beberapa kerabat mereka mulai mengeluh tentang gejala-gejala aneh seperti pusing, kehilangan keseimbangan, kehilangan pendengaran, kecemasan dan sesuatu yang mereka sebut sebagai "kabut kognitif".

AS mengatakan dua lusin anggota stafnya ditambah beberapa anggota keluarga mereka telah mengalami gangguan pendengaran pada 2017. Dengan adanya hal itu, pemerintah AS menarik sebagian besar personil diplomatiknya dari Kuba.

Departemen Luar Negeri AS membawa 44 orang ini ke pusat trauma otak di University of Pennsylvania untuk pemindaian MRI. Berdasarkan hasil pemindaian ini, dihasilkan laporan studi yang diterbitkan pada Selasa (24/7).

Pemerintah AS tidak pernah secara resmi mengatakan tentang penyebab gejala yang tidak biasa itu. Media AS berspekulasi bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh serangan senjata sonik rahasia. Tetapi Kanada, yang juga menarik staf kedutaan besarnya di Kuba setelah setidaknya 14 warganya melaporkan gejala serupa, telah mengabaikan gagasan "serangan sonik" sebagai penyebabnya.

Selain itu, laporan studi mengenai hal ini yang telah dipublikasikan juga tidak memberikan kesimpulan tentang penyebab gejala aneh ini.

 

129