Jambi, Gatra.com - Gubernur Jambi, Fachrori Umar mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang mempercayakan Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Dayung Tingkat Pelajar Tahun 2019.
"Kepercayaan tersebut merupakan kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi Provinsi Jambi, yang kemudian dijaga dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyelenggarakan event nasional tersebut," ujar Fachrori.
Hal tersebut disampaikannya dalam Pembukaan Kejurnas Dayung Tingkat Pelajar antar-Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Tahun 2019, di Danau Sipin Kota Jambi yang dibuka Deputi III Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Raden Isnanta, Rabu (24/7).
Sebelumnya, Fachrori menyatakan kejurnas tersebut akan dibuka langsung Presiden RI Joko Widodo atau Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Undangan yang dikirim dari jauh hari ke para petinggi negara itu, batal hadir lantaran ada agenda lainnya.
Kemudian tamu undangan lain yang dipastikan tidak hadir, dua mantan Presiden RI, BJ Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono sampai Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Selanjutnya, Ketua Umum Pengurus Besar Pengurus Olahraga Dayung (PODSI) sekaligus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki diwakili oleh pengurus pusat PODSI.
Baca Juga: Menpora Imam Nahrawi juga Batal Buka Kejurnas Dayung Jambi
Fachrori mengakui, mengundang para tokoh negara tersebut lantaran memiliki hubungan kedekatan. Di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, bahkan Presiden Joko Widodo yang sering mengunjungi Provinsi Jambi. Sedangkan BJ Habibie merupakan teman lama Fachrori sesama organisasi di ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia).
Hadir pada Pembukaan Kejurnas ini, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, M Dianto sebagai Ketua Panitia Kejurnas Dayung, Wali Kota Jambi, Kadispora Provinsi Jambi, Wahyudin, dan Ketua Podsi Provinsi Jambi drg. Iwan Hendrawan, Wakil Sekjen PB PODSI Brata Hardjosubroto dan sejumlah tamu undangan lainnya. Kejurnas tersebut diikuti oleh 163 atlet dan 70 orang pengurus serta pelatih.
Fachrori berharap agar gelaran tersebut berlangsung lancar, aman, sukses, serta bisa menghasilkan atlet-atlet berprestasi, bukan hanya di level nasional, namun juga di level internasional. Dan, munculnya atlet-atlet berprestasi bisa berimplikasi positif kepada generasi muda, yaitu menularkan semangat berkompetisi dan berprestasi.
"Saya yakin dipilihnya Provinsi Jambi sebagai tuan rumah telah melalui berbagai pertimbangan yang cukup matang dengan terselenggaranya kegiatan ini akan menjadi momentum kebangkitan olahraga dayung menuju prestasi dunia dan diharapkan kelancaran dalam pelaksanaan event ini," katanya.
Menurutnya, olahraga ini merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun internasional untuk mencetak dan melahirkan calon-calon atlet terbaik di kalangan pelajar, yang diharapkan dapat berprestasi lebih baik lagi di tingkat nasional, serta menjadi atlet andalan Indonesia di masa yang akan datang. Kegiatan ini, kata Fachrori, menampilkan bibit-bibit muda yang mampu menghadapi berbagai ajang perlombaan dan dapat dimanfaatkan sebagai wahana hubungan silaturahmi atau silaturahmi dan menjalinkan persahabatan serta bertukar informasi dan pengalaman antar sesama pelajar se-Indonesia.
”Perkembangan olahraga dayung di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang, terus meningkat, salah satu indikatornya adalah peningkatan prestasi atlet dayung yang mengikuti kejuaraan baik tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Dan prestasi, lanjutnya, bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Namun dibutuhkan kerja keras, disiplin yang tinggi serta didukung dengan sarana prasarana olahraga yang memadai. Serta, perlu kerja sama dan sinergi segenap pengurus bersama seluruh masyarakat pencinta dayung di kalangan pelajar dan menjadikan olahraga tidak saja sebagai upaya peningkatan prestasi, akan tetapi juga sebagai perekat persatuan.
Deputi III Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Raden Isnanta mengatakan, dipilihnya Provinsi Jambi sebagai tuan rumah karena dinilai memiliki komitmen terhadap kemajuan olahraga.
“Kemenpora RI memberikan kepercayaan kepada Provinsi Jambi sebagai penyelenggara event Kejurnas dayung pada tahun 2019 ini karena 2 alasan. Pertama, Pemerintah Provinsi Jambi dinilai komitmen terhadap kemajuan olahraga, dan Jambi dinilai brilian dalam mencetak atlet dayung yang berprestasi, tidak hanya prestasi di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional. Dan pemerintah akan terus meningkatkan pembinaan terhadap olahraga dayung agar dapat terus berprestasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan kepada seluruh peserta agar terus meningkatkan prestasi dan berlatih dengan maksimal guna mencapai prestasi yang lebih besar lagi di tingkat internasional. “Dari 250 juta penduduk Indonesia, ada bibit unggul yang tersaring, ya ini sekitar 163 yang tersaring dari sekian juta penduduk, berarti Anda pilihan dari pilihan, ini nanti, akan direkrut jadilah yang terbaik dan silakan berkompetisi lakukan dengan kekuatan penuh supaya menjadi yang terbaik di Asia Tenggara dan seperti yang disampaikan oleh Pak Menpora adalah kita harus menuju Asia dan mimpi terindah adalah Olimpiade,” kata Raden Isnanta.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto sekaligus Ketua Panitia Kejurnas Dayung menambahkan, tujuan kegiatan ini untuk mengukur dan mengevaluasi hasil pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan untuk meningkatkan kemampuan, selanjutnya untuk mengembangkan bakat atlet PPLP, meningkatkan kemampuan menuju prestasi nasional dan internasional, juga memperbanyak frekuensi pertandingan sehingga menambah pengalaman dan kematangan bertanding bagi atlet dayung, selanjutnya juga untuk memupuk jalinan persahabatan antar sesama atlet dayung khususnya yang dibina di PPLP.
Kegiatan ini diikuti oleh PPLP Aceh sebanyak 4 atlet, PPLP Jambi sebanyak 12 atlet, PPLP DKI Jakarta sebanyak 8 atlet, PPLP Maluku sebanyak 7 atlet, PPLP Kalimantan Selatan sebanyak 4 atlet ,PPLP Kalimantan Tengah sebanyak 13 atlet, PPLP Sulawesi Barat sebanyak 7 atlet, Sulawesi Selatan sebanyak 8 atlet, Sulawesi Tenggara sebanyak 9 atlet, PPLP Sulawesi Tengah sebanyak 9 atlet, PPLP Papua sebanyak 6 atlet, PPLP Jawa timur sebanyak 4 atlet, selanjutnya juga PPLPD Kutai Kartanegara sebanyak 6 atlet, PPLPD Bogor sebanyak 4 atlet, Jawa Tengah sebanyak 3 atlet, PPLPD Kalimantan Selatan sebanyak 10 atlet, Jawa Barat 10 atlet.