Home Ekonomi Pengembangan Tepung Jadi Kunci Diversifikasi Pangan

Pengembangan Tepung Jadi Kunci Diversifikasi Pangan

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengungkapkan Indonesia kaya akan pangan lokal seperti jagung, ubi kayu (singkong), sagu, umbi-umbian, dan sebagainya.

Menurutnya, bahan pangan lokal tersebut berpotensi menggantikan gandum sebagai bahan baku utama tepung terigu. Data Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor gandum pada tahun 2028 mencapai 10,15 juta ton.

"Kita coba membangun industri pangan lokal dalam industri tepung. Kami sudah lakukan di 10 lokasi," ungkapnya dalam Forum Group Discussion (FGD) Upaya Melokalkan Bahan Baku Industri Pangan di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (24/7).

Agung mengatakan pihaknya membina kelompok-kelompok tani untuk mengembangkan produk tepung alternatif tersebut.

"Tepung sagu kita ekspor ke Jepang dan Korea. Kita tidak menggunakannya sendiri. Berarti ada potensi yang bisa kita gali," tuturnya.

Agung menjelaskan tepung singkong mampu memsubstitusi kebutuhan tepung terigu roti-rotian 10-20%, mi basah dan mi instan 10-30%, cookies 75-100%, cake 50%, serta lapis legit 75-100%. 
"Kadin juga ikut memproduksi dan ikut menggunakan produknya. Pelan-pelan akan kita tingkatkan," ujarnya.

Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin, Fransiscus Welirang mengungkapkan dari tepung aneka ragam jenis pangan bisa dikembangkan.

"Culinarynya [kulinernya] bisa buat penganekaragaman. Ini inti dasar penganekaragaman yang sudah dijalankan," tuturnya.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPPMI), Adhi S Lukman menegaskan bahwa masalah logistik dan skala ekonomi untuk pemenuhan kebutuahan industri haruslah diperhatikan.

"Masalah logistik dan skala ekonomi harus dipikirkan. Pertanian kita harus jadi industri. Ada input, proses, dan output," ujarnya.

Adhi mengharapkan adanya keringanan pajak berupa super deductable tax, bagi pelaku usaha yang mengembangkan bahan pangan lokal tersebut.

Adapun kesepuluh lokasi Industri Tepung:

1. Sagu : Kepulauan Meranti (Riau), Karimun (Kepulauan Riau), Seram Bagian Tengah (Maluku), dan Merauke (Papua)

2. Jagung : Pangkajene Kepulauan (Sulawesi Selatan), Gorontalo (Gorontalo), dan Kupang (NTT)

3. Singkong : Lampung Timur (Lampung), Sukabumi (Jawa Barat), dan Grobogan (Jawa Tengah)
 

515

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR