Jakarta, Gatra.com - Pada tanggal 27 Januari 2019 terjadi aksi bom bunuh diri di gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina Selatan. Beredar kabar, pelaku dalam aksi keji ini adalah warga negara Indonesia (WNI).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi kebenaran akan informasi ini.
"Tentang bom di Filipina, tadi pagi saya komunikasi dengan Kapolri setelah ada berita, jadi sekali lagi berita itu masih dugaan, belum terkonfirmasi," kata Retno kepada awak media di Gedung Pancasila, Kantor Kemlu, Jakarta, Rabu (24/7).
Retno menambahkan, berbagai penelitian terkait dengan DNA terduga pelaku juga masih terus dilakukan. Sambil menunggu hasilnya, Kemlu akan terus berkoordinasi dengan dengan otoritas Filipina dan Kepolisian RI.
"Jadi begini, untuk kemudian menyampaikan bahwa this is confirmed kan melalui berbagai proses, agar tidak salah. Oleh karena itu sekarang sedang dilakukan proses 1 lagi untuk reconfirm dengan penelitian DNA, pembanding, dan sebagainya," tambah Retno.
Sekali lagi Retno menegaskan bahwa proses rekonfirmasi yang ia maksud adalah pekerjaan dari pihak kepolisian. Dirinya dan Kemlu akan tetap menjaga komunikasi yang intens dengan Kapolri.
Peristiwa bom di gereja Filipina ini erjadi pada Januari lalu. Telah tercatat ada 22 orang yang tewas dan lebih dari seratus orang luka-luka.