Yogyakarta, Gatra.com - Sistem online Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP di Kabupaten Sleman yang sempat error telah diketahui penyebabnya. Agar kejadian serupa tak terulang tahun depan, Dinas Pendidikan didesak menyiapkan PPDB secara matang.
Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta Budhi Masturi mengatakan, sistem itu rusak karena hanya punya kapasitas dua pilihan pendaftaran tapi dipaksakan untuk tiga pilihan. "Sehingga bekerjanya tidak optimal," kata Budhi di kantornya, Rabu (24/7).
Selain itu, simulasi penggunaan sistem ini sebelum PPDB juga belum maksimal. Persoalan pun belum bisa terdeteksi. "Simulasinya terbatas, yakni jumlah sampel sangat sedikit dan belum sampai tahap perangkingan. Sehingga ketika perangkingan saat proses PPDB, algoritmanya bekerja lebih keras dan itu menyebabkan saling mengunci di sistemnya," katanya.
Sistem PPDB error ini dialami sekitar 50 sekolah di Sleman. ORI pun telah meminta Dinas Pendidikan Sleman supaya mengantisipasi sistem ini jika masih digunakan tahun depan. "Kalau akan dipakai lagi supaya apa antisipasinya," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Sri Wantini mengakui sistem perangkingan di PPDB SMP rusak. "Sempat ada trouble, ya tidak disengaja. Itu di luar prediksi," katanya usai memenuhi panggilan ORI DIY.
Ia mengatakan, sistem PPDB akan diperbaiki untuk PPDB selanjutnya. "Intinya kami akan lakukan perbaikan sistem supaya nanti ke depannya menjadi lebih baik," ucapnya.