Banjarbaru, Gatra.com - Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan kebanggaannya pemerintah mampu menekan angka kemiskinan di tengah tekanan ekonomi global.
Ia menyebut, dua tahun lalu tekanan ekonomi begitu berat dengan pertumbuhan yang hanya tumbuh di angka 5 persen. Sementara Tantangan ekonomi global luar biasa besar dibarengi dengan adanya perang dagang antara AS dan Cina.
Hal itu menurut Mensos Agus mengurangi kemampuan negara mitra strategis sehingga berdampak pada ekspor yang berkurang serta mempengaruhi kemampuan fiskal.
"Dengan segala tekanan itu, justru pemerintah mampu menekan angka kemiskinan hingga 9,41% dan menurunkan gini ratio dari 0,384 pada bulan April menjadi 0,381 saat ini," ujar Agus Gumiwang dalam pengarahan kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional IV Kalimantan, Banjarbaru, Rabu (24/7).
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan dari 9,66% menjadi 9,41% dan gini ratio tersebut, terdapat andil para pendamping PKH termasuk di Kalimantan.
Oleh karena itu, menurut Agus hal itu yang membuat pemerintah terus menambah alokasi dana dari APBN untuk bantuan sosial terutama PKH.
"Pemerintah dari waktu ke waktu menaikkan anggaran untuk kesejahteraan sosial melalui program-program bansos termasuk anggaran PKH," ujar Agus Gumiwang.
Kenaikan alokasi APBN untuk PKH, menurut Agus Gumiwang bentuk political will dan kemampuan dari pemerintah untuk mengurangi jumlah kemiskinan.
"Tidak semua pemerintah mampu menurunkan angka kemiskinan dan memperbaiki gini ratio secara bersamaan, ada pemerintah yang pemimpinnya punya political will sangat tinggi untuk mengupayakan turunnya angka kemiskinan dan perbaikan gini ratio tapi belum mampu menekannya, nah political will ini harus disertai kemampuan merumuskan kebijakan, dan PKH menjadi role model kebijakan penekanan kemiskinan bagi negara lain," paparnya.
Ia menargetkan, hingga akhir 2020 terdapat 1 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH tergraduasi atau terentaskan dari kemiskinan.