Jakarta, Gatra.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendorong pemerintah menciptakan lahan tebu abadi. Dalam beberapa tahun terakhir pahan luas lahan tebu di Indonesia terus menyusut dan produksi gula berkurang. 

"Kadin perlu usulkan semacam lahan abadi untuk tanaman tebu ini. Sehingga ada semacam pengawasan fungsi, sebelum kita dapatkan lahan baru di Merauke. Kita musti mengusulkan adanya lahan abadi," ujar  Ketua Komite Tetap Agribisnis Kadin, Andi Bachtiar Sirang di Jakarta, Rabu (24/7). 

Dengan lahan tebu abadi diyakini produktifitas gula Indonesia damat meningkat secara signifikan. Tidak hanya gula untuk konsumsi nasional, tetapi juga kebutuhan industri, sehingga dapat mencapai swasembada gula.

Menurut Andi, menurunnya jumlah lahan tebu sangat berpengaruh pada produktifitas gula rakyat. Menurut data dari Kementerian Perekonomian, hingga April 2019, produksi gula rakyat sekitar 2.450.000 ton, dengan luas lahan 450.000 hektare.

Hal itu karena alih fungsi lahan tebu secara besar-besaran menjadi area industri atau pemukiman. Oleh karenanya, pemerintah perlu menahan alih fungsi lahan itu, jika ingin meningkatkan produktivitas gula rakyat.

“Ini menyebabkan menurunnya lahan tebu secara drastis, yang akan berdampak langsung pada penurunan productivity. Upaya sederhana yang dapat dilakukan pemerintah adalah bagaimana menahan alih fungsi lahan itu," tegas Andi.