Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, telah meminta Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo untuk mendorong percepatan dan pengembangan salah satu destinasi wisata premium di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Labuan Bajo berpotensi menjadi destinasi ekowisata berkelas menyasar wisatawan dengan tingkat belanja (spending money) berkualitas atau tinggi.
Baca juga: Liburan Romantis Makin Manis di lima Tempat Wisata Unggulan Labuan Bajo Ini
Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hiramsyah S. Thaib, mengatakan, pengembangan wisata premium di Labuan Bajo menjadi salah satu program pemerintah jangka panjang.
"Kita buat yang namanya Integrated Tourism Master Plan (ITMP), jadi membuat satu master plan secara terpadu di seluruh kawasan. Tapi tentunya ini dilakukan dengan tahapan, baik dalam perencanaan maupun implementasinya," ujar Hiramsyah di Kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (24/7).
Baca juga: Ke Labuan Bajo, Presiden Tinjau Pengembangan Wisata
Menurut Hiramsyah, pengembangan destinasi wisata premium di Labuan Bajo sejalan dengan upaya mendorong potensi wisata lainnya di kawasan Flores.
"Potensi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) juga ada di Flores. Jadi ada ruang yang sangat besar untuk menampung seluruh segmentasi wisata di sana. Memang primadonanya adalah Labuan Bajo karena high end, premium, dan bisa menjadi promosi terbaik ke seluruh dunia, tapi kami juga mendorong potensi wisata di kawasan Flores," kata Hiramsyah.
Baca juga: Sport Tourism Diharapkan Bisa Berdampak Bagi Ekonomi NTT
Ia menilai Labuan Bajo bisa menjadi destinasi penghubung (hub) di NTT. "Orang datang ke Labuan Bajo, dia bisa stay di sana. Setelahnya wisatawan bisa ke Flores, bisa ke Sumba misalnya, yang terpenting potensi di kawasan ini jangan mengorbankan aspek konservasi dan jangan sampai mengganggu komersial," katanya.