Jakarta, Gatra.com - Manajemen air dengan pembuatan kanal blocking dipakai Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau tahun ini.
Kanal blocking diyakini mampu mengurangi kebakaran hutan secara masif yang akan mencapai puncaknya pada Agustus-September 2019.
“Kanal blocking ini merupakan teknik menahan air dan bermanfaat untuk pengairan di musim kemarau. Teknik ini digunakan untuk mengurangi intensitas kebakaran agar tidak meluas,” ujar Manajer Teknologi Data Fire Management APP Sinar Mas, Gustaf Rantung di Jakarta, Rabu (24/7).
Gustaf menambahkan kanal blocking sudah diterapkan di 52 titik di wilayah Sumatera. Cara serupa akan diterapkan di daerah rawan karhutla di Kalimantan dalam waktu dekat ini.
Kanal blocking dinilai cocok diterapkan di daerah gambut. Nantinya air akan mengalir melalui kanal-kanal dan merembes ke bagian dalam gambut agar tidak terbakar.
Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata memprediksi karhutla tahun ini lebih berat dibandingkan sebelumnya. Terlebih musim kemarau 2019 dipengaruhi oleh el nino yang lebih kering.
“Di samping mengembangkan peralatan untuk manajemen karhutla, kami juga melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Kami melakukan sosialisasi bagaimana cara membuka lahan secara organik, tanpa membakar. Upaya tersebut tidak lepas dari pemberdayaan mereka dari segi ekonomi,” sambungnya.