Jakarta, Gatra.com - Kedutaan Besar (Kedubes) Austria untuk Indonesia di Jakarta merupakan Kedubes yang berbeda dibanding Kedubes lain. Kedubes Austria tidak menggunakan alat pendingin udara di dalamnya. Mereka juga sangat minim dalam penggunaan energi. Kedubes ini mengaku merupakan "Kedubes Hijau" (Green Embassy) pertama di dunia.

"Total penghematan energi Kedubes Austria 85% lebih hemat daripada gedung kantor lain di Jakarta yang memiliki ukuran sama. Kedubes Austria juga telah berkontribusi dalam pengurangan emisi karbondioksida," ucap Konsul Austria di Jakarta, Andreas Heuberger saat ditemui di Kedubes Austria, Menteng, Jakarta, Selasa (23/7).

Interior Kedubes Austria juga memiliki temperatur yang cukup sejuk mengingat gedung ini tidak memakai pendingin ruangan. Mereka memiliki rata-rata suhu 24-25 derajat celcius dan tingkat kelembapan sebesar 60%.

Suhu ini dicapai dengan menerapkan beberapa fitur. Fitur-fitur ini mengikuti prinsip perlindungan matahari yang efektif dan mengadopsi standar rumah untuk kondisi iklim yang lembab dan panas. Misalnya penggunaan kanopi (pelindung sinar matahari) alami di semua bukaan. Serta standar isolasi termal tinggi untuk dinding eksterior, jendela berlapis ganda, cangkang bangunan kedap udara, ventilasi dengan pemulihan energi, dan pendinginan melalui sistem CCT (concrete core tempering).

CCT ini dilakukan dengan menempatkan pipa-pipa kecil di atap-atap gedung yang menyalurkan air dingin. Jadi konsepnya adalah gedung itu sendiri yang didinginkan oleh air dingin ini, bukan udara interiornya secara langsung. Proses ini pun dilakukan dengan cara yang alamiah, minim penggunaan elektrik. Penggunaan listrik hanya untuk ventilasi udara segar.

"Kunci yang digunakan dalam membuat gedung ini adalah bukan bagaimana caranya mendinginkan gedung, tetapi bagaimana caranya membuat gedung yang tidak perlu usaha banyak untuk didinginkan," kata Heuberger.